TEMPO Interaktif, Jakarta: Mabes Polri membenarkan adanya laporan bahwa Dosen Sekolah Tinggi Pemerintahan Dalam Negeri (STPDN) Inu Kencana telah meminta perlindungan atas ancaman yang membahayakan diri dan keluarganya. Hal ini disampaikan Kepala Dinas Penerangan Umum Mabes Polri Komisaris Besar Pol. Zainuri Lubis di kantornya Rabu (24/9) siang. “Baru tadi malam kami terima,” kata Zainuri. Menurutnya, ancaman tersebut dilakukan melalui SMS (short message service) yang dikirim melalui telepon genggam. “Kalau nomor tersebut milik seseorang, otomatis pemiliknya diketahui,” tuturnya. Namun, tambahnya, ada kemungkinan si pemilik nomor tersebut telah mengganti nomornya karena saat ini sangat mudah membeli nomor baru. Pihak kepolisian, menurut Zainuri, akan memberi perlindungan fisik kepada dosen tersebut. “Mungkin dalam bentuk pengawalan tiga hari sampai satu minggu. Tidak selamanya,” katanya. Karena tempat kejadian perkara berada di wilayah Jawa Barat, Zainuri menambahkan, perlindungan tersebut akan diserahkan sepenuhnya kepada pihak kepolisian setempat. Mahdi - Tempo News Room