TEMPO Interaktif, Jakarta: Presiden Republik Indonesia Megawati Sukarnoputri tidak dijadualkan bertemuan dengan Presiden Amerika Serikat George Walker Bush saat menghadiri sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa ke-58 di New York AS, 23 September 2003 yang akan datang. Hal ini dikemukakan juru bicara Departemen Luar Negeri Marty Natalegawa dalam keterangan pers di Departemen Luar Negeri, Jumat (19/9). Tapi, kemungkinan pertemuan-pertemuan diluar sidang Majelis Umum PBB antar kepala negara tetap terbuka. “Bisa saja ada pertemuan yang tidak direncanakan,” ujarnya. Megawati dipastikan akan hadir dalam sidang tersebut dan akan menyampaikan pidato di hari pertama sidang tersebut. Dalam pidatonya nanti, menurut Marty, presiden akan kembali menegaskan posisi Indonesia mengenai berbagai masalah. “Pada kesempatan itu, Indonesia menegaskan dikedepankan prinsip-prinsip multilateralisme dan bukan unilateralisme,” katanya. Disamping itu, presiden akan menyatakan sikap Indonesia mengenai perlunya re-strukturisasi Dewan Keamanan PBB dan organisasi-organisasi PBB lainnya yang perlu dibuat lebih representatif. Presiden juga akan memaparkan berbagai inisiatif dan upaya pemerintah RI dalam memelihara perdamaian dan keamanan internasional khususnya di kawasan Asia Tenggara. Selama berada di New York, presiden dijadualkan bertemu dengan Sekretaris Jendral PBB Kofi Annan dan melakukan pertemuan bilateral dengan PM Srilanka Ranil Wickremesinghe. Dimas - Tempo News Room
Berita terkait
Zulhas Minta Peternak dan RPH Segera Penuhi Sertifikasi Halal
1 menit lalu
Zulhas Minta Peternak dan RPH Segera Penuhi Sertifikasi Halal
Zulhas menegaskan seluruh pengusaha harus siap atas target sertifikasi halal di Oktober 2024.