Radar Jogja dan Kedaulatan Rakyat Bersedia Damai

Reporter

Editor

Jumat, 12 September 2003 15:30 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Manajemen Harian Radar Jogja dan Harian Kedaulatan Rakyat bersedia untuk menyelesaikan persoalan pemberitaan dengan jalan kekeluargaan. Hal ini setelah keduanya bertemu Dewan Pers di Jalan Kebon Sirih Jakarta, secara terpisah, Jumat (12/9).

Salah satu tim mediator yang juga Wakil Ketua Dewan Pers R.H. Siregar, kepada Tempo News Room mengatakan, keduanya ingin masalah itu diselesaikan secara kekeluargaan. Namun tentang bagaimana formulanya, bentuknya tergantung pertemuan dari pihak mereka nanti, kata dia.

Direktur Utama Penerbit Kedaulatan Rakyat Soemadi Wonohito menggugat perdata PT Jawa Pos dan PT Jogja Intermedia Pers, yang menerbitkan Radar Yogya, gara-gara memuat karikatur tentang dirinya. Wonohito menggugat dengan tuntutan ganti rugi sekitar US$ 6 juta (sekitar Rp 52 miliar).

Selain Siregar, yang menjadi anggota tim mediasi dari Dewan Pers Sutomo Parasto dan Uni Lubis. Tim ini ditugaskan untuk menengahi sengketa keduanya. Siregar menambahkan, soal ini memang sebaiknya persoalan itu diselesaikan melalui Dewan Pers karena menyangkut Kode Etik Jurnalistik

Hasil pertemuan dengan kedua wakil media itu, kata Siregar, akan dilaporkan dalam rapat pleno Dewan Pers, Jumat pekan depan. Dalam rapat itulah akan diputuskan mengenai sikap Dewan Pers terhadap masalah ini.

Siswanto - Tempo News Room

Advertising
Advertising

Berita terkait

Prabowo Ingin Buat Presidential Club, Tanggapan Jokowi hingga Pengamat Politik

2 menit lalu

Prabowo Ingin Buat Presidential Club, Tanggapan Jokowi hingga Pengamat Politik

Prabowo Subianto berkeinginan membuat klub kepresidenan atau presidential club

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia Turun, Analis: Gara-gara Cadangan Minyak AS Melimpah

13 menit lalu

Harga Minyak Dunia Turun, Analis: Gara-gara Cadangan Minyak AS Melimpah

Cadangan minyak Amerika Serikat (AS) mengalami peningkatan sebesar 7,3 juta barel pada pekan yang berakhir pada 26 April 2024.

Baca Selengkapnya

Permintaan Tambah Masa Jabatan Kepala Desa Dikabulkan, Kok Bisa?

15 menit lalu

Permintaan Tambah Masa Jabatan Kepala Desa Dikabulkan, Kok Bisa?

Permintaan para kepala desa agar masa jabatannya ditambah akhirnya dikabulkan pemerintah. Samakah hasilnya dengan UU Desa?

Baca Selengkapnya

Israel Keluarkan Travel Warning ke Swedia Jelang Perhelatan Eurovision

16 menit lalu

Israel Keluarkan Travel Warning ke Swedia Jelang Perhelatan Eurovision

Israel mengeluarkan travel warning bagi warganya untuk tidak menghadiri kontes lagu Eurovision yang digelar di Malmo, Swedia, pekan depan

Baca Selengkapnya

Pesan Nadiem untuk Guru Penggerak: Bawa Obor Perubahan di Setiap Daerah

23 menit lalu

Pesan Nadiem untuk Guru Penggerak: Bawa Obor Perubahan di Setiap Daerah

Mendikbud Nadiem Makarim memberikan pesan kepada Guru Penggerak. Apa katanya?

Baca Selengkapnya

Daftar 7 Lowongan Kerja BUMN dan Swasta pada Mei 2024

24 menit lalu

Daftar 7 Lowongan Kerja BUMN dan Swasta pada Mei 2024

Sejumlah perusahaan Badan Usaha Milik Negara atau BUMN membuka lowongan kerja pada bulan Mei 2024 ini

Baca Selengkapnya

Daftar Lengkap Juara Piala Asia U-23 setelah Jepang Jadi Kampiun Edisi 2024

25 menit lalu

Daftar Lengkap Juara Piala Asia U-23 setelah Jepang Jadi Kampiun Edisi 2024

Timnas Jepang U-23 memastikan diri menjadi tim yang paling sering menjuarai Piala Asia U-23 setelah menjuarai edisi 2024.

Baca Selengkapnya

Frankly Speaking: Sinopsis dan Pemeran Drakor Ini

29 menit lalu

Frankly Speaking: Sinopsis dan Pemeran Drakor Ini

Drama Korea atau drakor Frankly Speaking telah tayang pada Rabu, 1 Mei 2024

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat di Akhir Pekan, Sentuh Level Rp 16.083 per Dolar AS

30 menit lalu

Rupiah Menguat di Akhir Pekan, Sentuh Level Rp 16.083 per Dolar AS

Nilai tukar rupiah ditutup menguat Rp 16.083 terhadap dolar AS pada perdagangan Jumat, 3 Mei.

Baca Selengkapnya

Amnesty International Ungkap Rentetan Kekerasan Polisi Terhadap Mahasiswa di Makassar

32 menit lalu

Amnesty International Ungkap Rentetan Kekerasan Polisi Terhadap Mahasiswa di Makassar

Amnesty International Indonesia mendesak polisi segera membebaskan puluhan mahasiswa yang ditangkap saat Hari Buruh dan Hari Pendidikan.

Baca Selengkapnya