Pelanggaran Anggota TNI Melonjak 40 Persen

Reporter

Editor

Kamis, 17 Juli 2003 09:52 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Komandan Pusat Polisi Militer (Danpuspom) TNI Mayjen CPM Sulaiman AB mengungkapkan pelanggaran anggota TNI selama 2002 mengalami lonjakan dibandingkan tahun sebelumnya. Pelangaran paling menonjol berupa disersi yang jumlahnya mencapai 400 anggota. Kenaikannya 30-40 persen dibanding tahun 2001, kata Sulaiman kepada wartawan usai Upacara Gelar Operasi Polisi Militer Citra Sakti di Mabes TNI, Cilangkap, Rabu (2/1). Komandan pasukan baret biru ini mengungkapkan jumlah 400 orang yang melakukan disersi berasal dari hasil kumulatif beberapa tahun terakhir. Mereka hingga saat ini belum berhasil ditangkap dan tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Mengenai penyebab anggota TNI disersi, Sulaiman mengungkapkan karena tiga hal. Pertama keadaan ekonomi prajurit yang pas-pasan karena gajinya kecil. Penyebab kedua karena adanya wanita idaman lain. Dia mengungkapkan prajurit yang terlibat masalah perempuan dan tidak mampu menyelesaikan kehidupan rumah tangganya, dan memilih kabur. Penyebab ketiga karena suasana dalam satuan yang tidak menyenangkan. Dia menceritakan masalah ini terjadi karena ada hak dari prajurit yang tidak diberikan oleh komandan. Misalnya prajurit minta hak cuti, tetapi tidak dipenuhi komandannya dengan alasan kesibukan tugas. Padahal hak cuti 12 hari tetapi yang diberi cuma 3 hari, jelas Sulaiman. Pelanggaran lain dari TNI selain disersi, kata Sulaiman adalah perkelahian antar anggota TNI, anggota TNI dengan Polri dan juga perkelahian anggota TNI dengan anggota masyarakat. Penyalahgunaan senjata api, amunisi dan bahan peledak juga salah satu pelanggaran lain. Untuk penyalahgunaan amunisi, kata Sulaiman, dilakukan prajurit dengan cara mencurinya. Senjata dan amunisi kemudian digunakan untuk menembak atau merampok. Gelar operasi tahun yang dilakukan tahun 2003 ini, kata Sulaiman, diharapkan bisa menurunkan pelanggaran dan meningkatkan disiplin anggota TNI. Gelar operasi dilakukan di seluruh Indonesia dalam empat tahap sasaran operasi di waktu yang bersamaan. Tahap pertama pada 1 Januari hingga 31 Maret, kedua 1 April-30 Juni, ketiga 1 Juli hingga 30 September, dan tahap terakhir 1 Oktober hingga 31 Desember 2003. Panglima TNI yang bertindak sebagai Inspektur Upacara mengharapkan dengan operasi kepolisian militer yang memiliki sasaran menegakkan hukum disiplin anggota dapat memberikan kontribusi positif bagi kehidupan masyarakat luas. Saya berharap melalui operasi ini dapat memberikan gambaran pada masyarakat bahwa prajurit TNI tidak kebal hukum dan memiliki kedudukan yang sama di muka hukum, Panglima TNI memberikan pengarahannya di tengah terik panas matahari. Dalam upaya penegakan hukum itu pula Panglima TNI menyoroti penindakan terhadap pelanggaran harus dipegang teguh dan diterapkan dengan didasari sikap konsisten. Oleh karenanya, kata panglima, tindakan tegas dari para atasan hukum atau Komandan Satuan Tugas harus diterapkan terhadap oknum anggota yang melakukan pelanggaran. (Bernarda Rurit Tempo News Room)

Berita terkait

Kenaikan UKT di ITB dan Temuan Senyawa Penghambat Kanker Mengisi Top 3 Tekno Hari Ini

1 menit lalu

Kenaikan UKT di ITB dan Temuan Senyawa Penghambat Kanker Mengisi Top 3 Tekno Hari Ini

Kenaikan UKT bagi mahasiswa angkatan 2024 di ITB memuncaki Top 3 Tekno Tempo hari ini, Sabtu, 4 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Rencana Jalan Braga Bandung Bebas Kendaraan saat Akhir Pekan Dibayangi Masalah

1 menit lalu

Rencana Jalan Braga Bandung Bebas Kendaraan saat Akhir Pekan Dibayangi Masalah

Pemerintah Kota Bandung ingin menghidupkan kembali Jalan Braga yang menjadi ikon kota sebagai tujuan wisata.

Baca Selengkapnya

LPEM UI Sebut Tiga Sumber Inflasi, Rupiah sampai Konflik Iran-Israel

16 menit lalu

LPEM UI Sebut Tiga Sumber Inflasi, Rupiah sampai Konflik Iran-Israel

Inflasi April 2024 sebesar 3 persen secara year on year.

Baca Selengkapnya

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

20 menit lalu

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

Menlu Selandia Baru menggambarkan hubungan negaranya dengan Cina sebagai hubungan yang "rumit".

Baca Selengkapnya

Pihak Kampus Akui Pengemudi HR-V yang Tabrak Bis Kuning Mahasiswa Universitas indonesia

25 menit lalu

Pihak Kampus Akui Pengemudi HR-V yang Tabrak Bis Kuning Mahasiswa Universitas indonesia

Kepala Biro Humas Universitas Indonesia membenarkan pengemudi Honda HR-V yang menabrak bis kuning atau Bikun merupakan mahasiswa UI.

Baca Selengkapnya

Warga Jawa Barat Rasakan 6 Gempa Sepanjang April 2024, Sebenarnya Terjadi 106 Kali

35 menit lalu

Warga Jawa Barat Rasakan 6 Gempa Sepanjang April 2024, Sebenarnya Terjadi 106 Kali

BMKG mencatat 106 kali gempa di Jawa Barat pada April 2024. Dari 6 guncangan yang terasa, gempa Garut M6,2 jadi yang paling besar.

Baca Selengkapnya

Polisi Diduga Tabrak Pengendara Motor Hingga Tewas, Laporan Keluarga Korban Sempat Diabaikan Polres Bogor

39 menit lalu

Polisi Diduga Tabrak Pengendara Motor Hingga Tewas, Laporan Keluarga Korban Sempat Diabaikan Polres Bogor

Keluarga korban sempat mendapat perlakuan tidak enak dari pelaku yang seorang polisi berpangkat Bripda. Polres Bogor disebut telah olah TKP.

Baca Selengkapnya

P2G Sebut Ada Guru Honorer di Sekolah Negeri Dipecat Setelah Ada Guru PPPK

41 menit lalu

P2G Sebut Ada Guru Honorer di Sekolah Negeri Dipecat Setelah Ada Guru PPPK

P2G menerima sejumlah laporan dari guru honorer yang dipecat sekolah setelah kedatangan guru PPPK.

Baca Selengkapnya

CASN Jalur Sekolah Kedinasan, Ada 3.445 Formasi di 8 Sekolah

47 menit lalu

CASN Jalur Sekolah Kedinasan, Ada 3.445 Formasi di 8 Sekolah

Pendaftaran CASN sekolah kedinasan dimulai pada Mei 2024. Sedangkan untuk formasi umum CASN dimulai Juni 2024.

Baca Selengkapnya

Jadi Sorotan, Ternyata Segini Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai

49 menit lalu

Jadi Sorotan, Ternyata Segini Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai

Pegawai Direktorat Jenderal Bea Cukai disorot usai banyak kritikan terkait kinerjanya. Berapa gajinya?

Baca Selengkapnya