Bos Tripanca Group Lampung Menyerahkan Diri

Reporter

Editor

Senin, 29 Desember 2008 16:49 WIB

TEMPO Interaktif, Bandar Lampung:Setelah dinyatakan buron lebih dari satu bulan setengah, pemilik Tripanca Group Sugiharto Wiharjo alias Alay akhirnya menyerahkan diri ke Kepolisian Daerah Lampung, Senin (29/12). Polisi menjemput Sugiharto setibanya dari Bandara Soekarno Hatta, Jakarta.

“Tersangka menyerahkan diri di Cengkareng begitu tiba dari Singapura,” kata kepala Humas Polda Lampung Ajun Komisaris Besar Fatmawati, Senin (29/12).

Fatmawati mengatakan tersangka selama ini melarikan diri ke Singapura dengan alasan berobat. Tersangka tiba di Cengkareng pulul 22.05 WIB dan langsung dibawa ke markas Polda Lampung dan tiba pukul 08.45 WIB tadi. ”Kami belum memeriksa tersangka yang masih dalam kondisi kelelahan karena sakit. Kami menghormati hak asasi tersangka,” katanya.

Perlakuan terhadap pemilik Bank Perkreditan Rakyat Tripanca itu sangat istimewa. Polisi langsung mendatangkan berbagai fasilitas ke ruang pemeriksaan di ruang kerja Wakil Kepala Polda Lampung, berupa tempat tidur spring bed dan baju.

Polisi membantah perlakuan istimewa tersangka. ”Pemberian fasilitas itu masih wajar dan tidak berlebihan,” katanya. Pemeriksaan tersangka dilakukan secara tertutup dan tidak bisa dilput oleh wartawan. Puluhan wartawan cetak dan elektronik hanya bisa menunggu dari kejauhan. Polisi menghalau wartawan yang hendak mendekat ke ruang pemeriksaan untuk mengambil gambar.

Polisi berencana akan menahan tersangka setelah menjalani pemeriksaan. Fatmawati menyatakan polisi tidak pernah melakukan komunikasi dengan tersangka selama dalam pelarian. ”Tiba-tiba tersangka menghubungi kami untuk menyerahkan diri,” tegasnya.

Kabar penyerahan diri pemilik Tripanca Group Lampung itu membuat puluhan nasabah BPR Tripanca Setiadana dan pemasok kopi mendatangi marka Polda Lampung. Mereka ingin memastikan uang dan kopi yang telah disetor ke BPR Tripanca dan CV Cideng Makmur dapat dikembalikan.

Sementara itu, kuasa hukum tersangka, Idris Wasahua mengatakan kliennya dengan kesadaran sendiri datang ke Polda Lampung untuk menyelesaikan persoalan. Selama ini, kata Idris, kliennya berobat ke rumah sakit Mount Elizabeth karena sakit. ”Dia tidak melarikan diri. Kepergiannya ke luar negeri jauh sebelum para nasabah melaporkan Sugiharto ke polisi,” katanya.

Sugiharto Wiharjo pemilik Tripanca Group terbelit persoalan kredit macet dan diduga melarikan dana nasabah BPR Tripanca. Sugiharto melalui dua perusahaan PT. Tripanca Group dan PT Cideng Makmur Pratama berhutang ke lima bank, yaitu PT. Bank Ekspor Indonesia sebesar Rp. 245 miliar, PT. Bank BRI sebesar Rp. 250 miliar, Bank Mandiri Rp. 50 miliar, Bank Mega Rp. 507.6 miliar dan Deutsche Bank Rp. 648 miliar yang ditotal mencapai hampir Rp 1,7 triliun yang terancam macet.

NUROCHMAN ARRAZIE

Berita terkait

Kredit Macet Pinjol Meningkat di Masa Lebaran

25 hari lalu

Kredit Macet Pinjol Meningkat di Masa Lebaran

Turunnya pendapatan sebagian peminjam pinjol menaikkan risiko kredit macet di masa lebaran.

Baca Selengkapnya

Generasi Z dan Milenial Terbanyak Terjerat Kredit Macet Pinjol, Apa Sebabnya?

56 hari lalu

Generasi Z dan Milenial Terbanyak Terjerat Kredit Macet Pinjol, Apa Sebabnya?

Ekonom Yusuf Wibisono angkat bicara soal akar masalah fundamental dari maraknya kredit macet Pinjol pada generasi muda.

Baca Selengkapnya

Prabowo Cerita Pernah Punya Utang di Bank Mandiri dan Telah Bayar Lunas: Rekam Jejak Saya Tidak Terlalu Buruk

5 Maret 2024

Prabowo Cerita Pernah Punya Utang di Bank Mandiri dan Telah Bayar Lunas: Rekam Jejak Saya Tidak Terlalu Buruk

Prabowo Subianto bercerita, dia pernah punya utang di PT Bank Mandiri Tbk dan telah membayar utang itu 100 persen tanpa potongan.

Baca Selengkapnya

Kredit Korporasi dan Komersial Kerek Aset Bank Mandiri, Terbesar Se-Indonesia

1 Februari 2024

Kredit Korporasi dan Komersial Kerek Aset Bank Mandiri, Terbesar Se-Indonesia

Aset Bank Mandiri pada 2023 mencapai Rp 2.174 triliun. Ditopang oleh pertumbuhan kredit korporasi dan komersial.

Baca Selengkapnya

Jokowi Puji Semangat Kerja Nasabah PNM: Pengusaha Jangan Ngelentruk, Nglokro..

30 Januari 2024

Jokowi Puji Semangat Kerja Nasabah PNM: Pengusaha Jangan Ngelentruk, Nglokro..

Jokowi mengaku sangat senang melihat kredit macet permodalan yang terbilang lebih rendah dibanding temuan kredit macet perbankan.

Baca Selengkapnya

Kredit Macet Nelayan Capai Rp 878 Miliar, Ganjar-Mahfud Janji Bakal Diputihkan

28 Januari 2024

Kredit Macet Nelayan Capai Rp 878 Miliar, Ganjar-Mahfud Janji Bakal Diputihkan

Ganjar Pranowo dan Mahfud MD mengunjungi Kampung Nelayan Kurnia di Kelurahan Belawan Bahari, Kecamatan Medan Belawan, Kota Medan

Baca Selengkapnya

Ekonom Sebut Kerja Sama ITB-Pinjol Danacita Sediakan Cicilan UKT Berpotensi Kredit Macet

26 Januari 2024

Ekonom Sebut Kerja Sama ITB-Pinjol Danacita Sediakan Cicilan UKT Berpotensi Kredit Macet

Cicilan UKT ITB via Pinjol Danacita berpotensi jadi kredit macet.

Baca Selengkapnya

Kala Ganjar dan Mahfud Md Janji Bakal Hapus Kredit Macet Petani-Nelayan

26 Januari 2024

Kala Ganjar dan Mahfud Md Janji Bakal Hapus Kredit Macet Petani-Nelayan

Pasangan capres-cawapres Ganjar-Mahfud Md berjanji bakal menghapus kredit macet petani dan nelayan jika jadi pemenang Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Mahfud Md Janji Hapus Kredit Macet Petani dan Nelayan

26 Januari 2024

Mahfud Md Janji Hapus Kredit Macet Petani dan Nelayan

Calon wakil presiden nomor urut 3 Mahfud Md berjanji akan menghapus kredit macet petani dan nelayan.

Baca Selengkapnya

Akulaku Diberi Waktu hingga Juni untuk Perbaiki Bisnis Paylater

14 Januari 2024

Akulaku Diberi Waktu hingga Juni untuk Perbaiki Bisnis Paylater

OJK memberikan tambahan waktu kep Akulaku untuk mengambil sejumlah langkah perbaikan bisnis paylater hingga Juni 2024.

Baca Selengkapnya