TEMPO Interaktif, Jakarta:Kepolisian Indonesia akan terus menelusuri kebenaran pengakuan Muchlas alias Ali Gufron yang mengaku menerima uang US$ 25 ribu dari Usamah bin Ladin. Ini disampaikan Kapolri Jenderal Polisi Dai Bachtiar usai penutupan ASEAN Workshop on Combating Terorrism di Hotel Borobudur, Jakarta, Rabu (22/1). Pernyataan Kapolri berkaitan berita majalah Time edisi 27 Januari 2003 yang menyebut tersangka bom Bali Muchlas, yang juga kakak kandung Amrozi, menerima uang berasal dari Usamah untuk biaya peledakan bom Bali. Muchlas juga mengaku pernah sekali bertemu pimpinan Al Qaidah itu. Menurut Kapolri, sejauh ini pihaknya masih berpijak pada keterangan Muchlas sebelumnya bahwa ia pernah menerima uang dari Wan Min. Nah, Wan Min dapat darimana? Itu masih kami telusuri, kata Dai. Wan Min sendiri kini sudah ditahan Polisi Diraja Malaysia. Untuk itu Dai mengaku pihaknya masih belum bisa memberi keterangan apakah betul Muchlas yang disebut-sebut sebagai pengganti Hambali itu benar-benar menerima dana tersebut dari Usamah. Mengenai dana yang diterima dari Wan Min sendiri, lanjut dia, akan dijelaskan oleh Kepolisian Malaysia. Perkara Wan Min sendiri sepenuhnya ditangani Kepolisian negara tetangga itu. Kepolisian Indonesia hanya memeriksa keterkaitan antara dirinya dan orang-orang yang kini telah ditangkap polisi berkaitan dengan bom Bali. Kini pihak kepolisian, ujar Kapolri, sedang melakukan pendalaman untuk membuktikan apakah Muchlas menerima uang itu dari Wan Min. (Wahyu Mulyono Tempo News Room)
Berita terkait
Ketua KPU Akui Sistem Noken di Pemilu 2024 Agak Aneh, Perolehan Suara Berubah di Semua Partai
3 menit lalu
Ketua KPU Akui Sistem Noken di Pemilu 2024 Agak Aneh, Perolehan Suara Berubah di Semua Partai
Ketua KPU Hasyim Asy'ari mengakui sistem noken pada pemilu 2024 agak aneh. Apa sebabnya?