Presiden Jelaskan Prinsip Ikan dan Kail untuk Rakyat
Reporter
Editor
Selasa, 23 Desember 2008 11:08 WIB
TEMPO Interaktif, Jakarta: Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menegaskan jangan ada pihak yang menghalangi program pemerintah untuk mensejahterakan rakyat. Menurut Presiden, program itu menggunakan anggaran besar. "Jangan dihalang-halangi, dan jangan tidak dilaksanakan. Karena rakyat akan bertanya," kata Presiden dalam pidato Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional, di Silang Monas, Selasa (23/12).
Presiden menegaskan, program pengentasan kemiskinan dan mensejahterakan rakyat merupakan tugas negara. Biaya yang dibutuhkan sangat besar. Rakyat, kata dia, akan meminta pertanggungjawaban bagi mereka yang lalai untuk menjalankan program-program itu.
Prinsip kebijakan itu, kata dia lagi, untuk memberikan bantuan secara langsung bagi masyarakat yang tidak berdaya dan tidak mampu mengatasi kesulitan hidupnya. "Diibaratkan kita memberi ikan," katanya. Adapun masyarakat yang mulai memliki kemampuan untuk meningkatkan kesejahteraannya, tetap diberdayakan dengan cara memberikan bantuan tidak langsung. "Seperti kita memberikan kail atau pancing," katanya.
Bagi masyarakat yang telah berdaya atau meningkat kemampuannya terus didorong agar bisa berusaha sendiri melalui usaha mikro kecil dan koperasi untuk meningkatkan kesejahteraan keluarganya. "Contoh KUR (kredir usaha rakyat) sebagai bantuan usaha dengan cara-cara yang mudah," katanya.
Sebelumnya Presiden mempertanyakan sebanyak 22 kabupaten dan kota menolak menjalankan program pemberdayaan nasional masyarakat mandiri. Alasan penolakan itu, program pemerintah tersebut dianggap sarat dengan nuansa politis menjelang pemilihan umum.