Muslimah asal Gantong Belitung, Bangka Belitung, bersama 13 guru dari seluruh pelosok Indonesia mendapat penghargaan pengabdian di daerah terpencil. Syarat untuk mendapat anugerah ini adalah seorang guru harus mengabdi selama 5 tahun secara berkelanjutan atau 8 tahun dengan terputus-putus.
Presiden Susilo dalam sambutannya meminta para guru banyak yang menjadi "Muslimah". Dalam film Laskar Pelangi, guru Muslimah dapat meningkatkan prestasi siswanya dengan penuh dedikasi dan inisiasi serta bermental baja untuk para di daerah terpencil. Presiden memberi petuah, pendidikan yang bermutu berasal dari guru yang bermartarbat, profesional dan sejahtera.
Muslimah Hafsari, guru SD Negeri 6 Gantong Belitung, merupakan tokoh guru dalam novel Laskar Pelangi, yang kemudian difilmkan. Dalam novel disebutkan Muslimah adalah guru yang mengajar di SD Muhammadiyah Gantong. Dedikasinya mendidik murid-muridnya digambarkan hampir mirip dengan keadaan sebenarnya Muslimah. Sehingga membuat pemirsa flim dan pembaca novel Laskar Pelangi terkagum. "Sebagian besar (dalam film Laskar Pelangi) memang begitu. Itu cerita nyata," ujar Muslimah.
Bus Mus, begitu ia biasa dipanggil, digambarkan seorang guru yang tak gampang menyerah. Walau hujan mengguyur, ia tetap datang untuk mengajar. Ia juga tipe guru yang tidak suka bolos. Walau sekolah tempatnya mengajar bangunannya sudah rusak, semangatnya tak surut. Ia mengurusi anak miskin walau gaji yang diperoleh tak sebanding dengan jerih payahnya.
Muslimah hanya tamanan pendidikan kejuruan, dalam mengajar tak membeda-bedakan muridnya. Ketulusan dan kasih sayang diberikan kepada semua anak didiknya. Wanita sederhana ini juga tak tergoda oleh fenomena gemerlap kota. Ia tekun sebagai pendidik. Penghargaan kepada Muslimah dan guru lainnya diberikan Presiden pada peringatan Hari Guru Nasional 2008 dan HUT Persatuan Guru Republik Indonesia.
DIANING SARI | NININ DAMAYANTI