Pengusaha Batik Siap Alih Energi

Reporter

Editor

Rabu, 12 November 2008 14:26 WIB

TEMPO Interaktif, Surakarta: Pengusaha batik di Surakarta, Jawa Tengah, siap beralih energi dari minyak tanah ke gas elpiji untuk mendukung program konversi yang akan dijalankan. Hal tersebut menanggapi rencana pemerintah kota dan Pertamina dalam melaksanakan konversi minyak tanah ke gas elpiji yang akan dijalankan mulai 2010.

“Perlu ada persiapan khusus, terutama yang berkaitan dengan industri kecil,” kata Pelaksana Tugas Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan dan Penanaman Modal Kota Surakarta, Joko Pangarso. Ia mencontohkan industri batik yang menjadi andalan Surakarta memiliki ketergantungan dengan bahan bakar minyak, khususnya untuk proses mencanting.

Karena itu pihaknya akan melakukan kerjasama dengan para peneliti di Universitas Sebelas Maret Surakarta untuk mendesain kompor gas bagi industri ini. “Sebab kompornya memiliki spesifikasi khusus,” ucap Pangarso.

Berkaitan dengan hal tersebut, Ketua Paguyuban Kampung Wisata Batik Kauman, Gunawan Setyawan menyatakan kesiapan untuk beralih energi jika memang program konversi mulai dijalankan. “Toh dalam perjalanan industri batik kita juga kerap kali melakukan pengalihan bahan bakar,” tutur Gunawan.

Ia membenarkan jika para perajin batik, khususnya batik tulis, membutuhkan kompor berspesifikasi khusus yang digunakan untuk mengencerkan lilin atau malam dalam proses mencanting.

“Kompornya tidak membutuhkan nyala yang besar namun stabil,” kata Gunawan. Sedangkan untuk proses pencelupan, para perajin telah banyak justru beralih ke kayu bakar. “Karena minyak tanah sulit untuk didapatkan,” tutur Gunawan, menambahkan.

Gunawan berharap dengan pemakaian gas elpiji hasil produksi akan lebih sempurna jika dibanding dengan menggunakan minyak tanah. “Karena gas elpiji lebih bersih dan cepat panas,” ucap dia.

Namun dirinya juga berharap setelah jalannya program konversi tersebut jangan sampai gas menghilang dari pasaran. “Seperti saat ini misalnya, konversi belum berjalan tapi minyak sudah langka,” katanya.

Ahmad Rafiq

Berita terkait

Bamsoet Dukung Fashion Show Kain Tradisional Indonesia di San Polo Italia

9 hari lalu

Bamsoet Dukung Fashion Show Kain Tradisional Indonesia di San Polo Italia

Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo atau Bamsoet, mendukung rencana pagelaran fashion show oleh Dian Natalia Assamady bertajuk "Keindahan Karya Kain. Tenun dan Batik Ku Indonesia".

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Pakai Kain Batik pada Hari Terakhir di Washington, Hadiri 3 Pertemuan Bilateral

11 hari lalu

Sri Mulyani Pakai Kain Batik pada Hari Terakhir di Washington, Hadiri 3 Pertemuan Bilateral

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengenakan kain batik pada hari terakhirnya di Washington DC, Amerika Serikat, 21 April kemarin.

Baca Selengkapnya

Jangan Lupakan 7 Destinasi Wisata Semarang, Kota Lama sampai Mangrove Edu Park

14 hari lalu

Jangan Lupakan 7 Destinasi Wisata Semarang, Kota Lama sampai Mangrove Edu Park

Kota Lama Semarang hingga Taman Lele, Semarang tak pernah kehabisan destinasi wisata.

Baca Selengkapnya

PNM Berikan Pelatihan Batik Ecoprint kepada Nasabah

39 hari lalu

PNM Berikan Pelatihan Batik Ecoprint kepada Nasabah

PT Permodalan Nasional Madani (PNM) mengadakan pelatihan untuk membantu pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) para nasabah.

Baca Selengkapnya

Kampung Karangkajen Yogyakarta Dipromosikan Sebagai Kampung Religius, Ini Daya Tariknya

41 hari lalu

Kampung Karangkajen Yogyakarta Dipromosikan Sebagai Kampung Religius, Ini Daya Tariknya

Kampung Karangkajen Kecamatan Mergangsan Kota Yogyakarta dikenalkan sebagai Kampung Religius jelang Ramadhan atau awal Maret 2024 ini.

Baca Selengkapnya

Begini Saran Didiet Maulana Merawat Batik agar Awet dan Tetap Otentik

58 hari lalu

Begini Saran Didiet Maulana Merawat Batik agar Awet dan Tetap Otentik

Desainer dan Direktur Kreatif IKAT Indonesia Didiet Maulana membeberkan cara menjaga kain batik agar tetap awet.

Baca Selengkapnya

KBRI Canberra Gelar Promosi Batik di Australia, Potensi Transaksi Capai Rp 200 Juta

28 Februari 2024

KBRI Canberra Gelar Promosi Batik di Australia, Potensi Transaksi Capai Rp 200 Juta

Kedutaan Besar RI di Canberra menggelar promosi batik di Balai Kartini, Australia. Agenda tersebut dilaksanakan melalui Atase Perdagangan Canberra bersama Asosiasi Pengusaha Perancang Mode Indonesia (APPMI).

Baca Selengkapnya

Piaggio Indonesia Umumkan Setop Produksi Vespa Batik

17 Februari 2024

Piaggio Indonesia Umumkan Setop Produksi Vespa Batik

Lini terakhir dari Vespa Batik ini akan berhenti diproduksi pada Oktober 2024 setelah mencapai total produksi sebanyak 1.920 unit.

Baca Selengkapnya

NMAA Kembali Tampil di Pameran Osaka Auto Messe, Pajang Lancer Evo Batik

11 Februari 2024

NMAA Kembali Tampil di Pameran Osaka Auto Messe, Pajang Lancer Evo Batik

NMAA kembali tampil dalam pameran modifikasi Osaka Auto Messe (OAM), Jepang, pada 10-12 Februari 2024 dengan memajang Lancer Evo Batik.

Baca Selengkapnya

Cerita Pengusaha Batik Yogyakarta Bertahan dari Pandemi Berkat Penjualan Online

6 Februari 2024

Cerita Pengusaha Batik Yogyakarta Bertahan dari Pandemi Berkat Penjualan Online

Pengusaha batik Yogyakarta selamat dari pandemi berkat penjualan online. Omsetnya juga naik.

Baca Selengkapnya