TEMPO Interaktif, Bandung:Pendiri Medco Group Arifin Panigoro diundang sebagai pembicara dalam kuliah umum di Institut Teknologi Bandung.Kuliah berlangsung di Aula Barat ITB, Jumat pagi.Dalam kesempatan itu, Arifin mengangkat tema merebut masa depan dengan menyemai energi, pangan, dan pendidikan. Menurut Arifin, Indonesia membutuhkan lahan yang luas untuk mengatasi pertambahan penduduk dan kebutuhan pangan. Laju pertumbuhan penduduk, sekitar dua persen atau lima juta bayi setiap tahun. Karena itu, lahan pasti akan terkikis. Di sisi lain, bertambahnya penduduk berarti meningkatkan kebutuhan pangan sekaligus lahan. "Kita butuh beras jauh lebih banyak," katanya.Dalam hal kebutuhan beras misalnya, kalau tidak ada perubahan yang signifikan Indonesia pada 2014 diperkirakan akan mengimpor 2,4 juta metrik ton beras. Peningkatan import, menurut Arifin, juga diperkirakan terjadi pada kedelai dan gandum. Pada 2014, Indonesiadiperkirakan akan mengimpor dua juta metrik ton kedelai dan 5,3 juta metrik ton gandum.Untuk keluar dari risiko ketergantungan itu, kata Arifin, Indonesia harus melakukan usaha besar-besaran untuk meningkatkan prooduksi pangan. Terutama bahan pangan yang selama ini dipenuhi melalui impor seperti beras, kedeai, gandum, daging,dan susu. Untuk menemukan jenis tanaman bermutu baik, perlu banyak eksperimen. Medco Foundation, kata Arifin, kini tengah mengembangkan padi organik yang produktivitasnya tinggi, memakai pupuk organik, dan hanya perlu sedikit air. Di Merauke, kata Arifin, percobaan tanaman beras dan sorgum berhasil baik. Tapi untuk jagung masih kurang baik. "Tanahnya bagus tapi airnya masih kurang," katanya. Kuliah umum Arifin dihadiri oleh Rektor ITB Djoko Santoso sejumlah dosen dan mahasiswa ITB. Selain itu undangan khusus seperti tokoh Jawa Barat Solihin GP, Bambang Harrymurti dan Fikri Jufri.Anwar Siswadi