TEMPO Interaktif, Jakarta: Agus Condro, politikus dari PDI Perjuangan meminta Komisi Pemberantasan Korupsi segera mengusut laporannya soal penerimaan duit Rp 500 juta, setelah dua pekan Miranda Swaray Goeltom terpilih menjadi Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia pada 2004.
"Supaya ini bisa jadi pintu masuk karena tidak ada tanda terima ketika saya terima travel cheque Rp 500 juta itu. Dengan (bukti)ini tak serahkan mungkin bisa dipakai KPK sebagai pintu masuk menguak lebih lanjut," kata Agus Condro, dalam keterangan pers di Kantor KPK Jakarta, Selasa(2/9).
Agus kali ini menyerahkan foto kopi buku tabungan bank BII, dan kuitansi pembelian mobil Mercedes Benz C200 beserta foto kopi surat-surat mobil itu. Agus datang ke KPK dengan mengendarai mobil tersebut. Dia juga akan mengirim tambahan bukti berupa kronologis pencairan cek itu.
Menurut Agus dengan menelusuri buku tabungan itu maka akan diketahui cek yang telah dicairkannya. Dari sana mudah juga melacak siapa saja yang menerima duit itu.
"Tidak sulit mencari anggota Komisi 9 DPR yang menerima travel cheque tersebut," ujarnya.
Sutarto
"Supaya ini bisa jadi pintu masuk karena tidak ada tanda terima ketika saya terima travel cheque Rp 500 juta itu. Dengan (bukti)ini tak serahkan mungkin bisa dipakai KPK sebagai pintu masuk menguak lebih lanjut," kata Agus Condro, dalam keterangan pers di Kantor KPK Jakarta, Selasa(2/9).
Agus kali ini menyerahkan foto kopi buku tabungan bank BII, dan kuitansi pembelian mobil Mercedes Benz C200 beserta foto kopi surat-surat mobil itu. Agus datang ke KPK dengan mengendarai mobil tersebut. Dia juga akan mengirim tambahan bukti berupa kronologis pencairan cek itu.
Menurut Agus dengan menelusuri buku tabungan itu maka akan diketahui cek yang telah dicairkannya. Dari sana mudah juga melacak siapa saja yang menerima duit itu.
"Tidak sulit mencari anggota Komisi 9 DPR yang menerima travel cheque tersebut," ujarnya.
Sutarto
