Mahasiswa Sumatera Barat Tolak Privatisasi 36 BUMN
Reporter
Editor
Kamis, 27 Maret 2008 14:35 WIB
TEMPO Interaktif, Padang:Lebih 200 mahasiswa dari gabungan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) sejumlah perguruan tinggi di Sumatera Barat berunjuk rasa menolak privatisasi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan kenaikan harga sembako di depan kantor DPRD Sumatera Barat, Kamis (27/3)."Saat ini pemerintah mengundur rencana privatisasi ke-36 BUMN, tapi itu bukan jalan keluar. Sebaiknya pemerintah membatalkan rencana itu, sebab Undang-Undang Dasar sudah menggariskan kekayaan negara harus dikuasai negara, bukan asing. Dengan privatisasi berarti kekayaan negara kita dikuasai asing," kata koordinator pengunjuk rasa, Dola Indranya.Tujuan para mahasiswa ke gedung DPR, kata Dola, agar aspirasi mereka disampaikan DPRD ke DPR RI, lembaga yang sekarang membahas usulan pemerintah tersebut. Di gedung DPRD para mahasiswa diterima Yosmeri, anggota Komisi II. Yosmeri menerima tuntutan mahasiswa dan bersedia menandatangani pernyataan mahasiswa untuk disampaikan ke DPR RI.Selain itu, dalam orasinya Dola mengatakan kenaikan harga sembako telah mencekik rakyat, terutama rakyat kecil. "Karena itu pemerintah diharapkan menurunkan dan menstabilkan harga kebutuhan pokok," ujarnya.Para mahasiswa berunjuk rasa dengan berjalan kaki dari kampus Universitas Negeri Padang di Airtawar ke gedung DPRD. Dari gedung Dewan mereka melanjutkan jalan kaki bersama ke kantor gubernur. Mereka berencana menyampikan surat penolakan penurunan harga sembako ke pemerintah pusat melalui gubernur.Tapi, mereka kecewa karena Gubernur dan pejabat lain tidak ada. Mereka hanya disambut Satuan Polisi Pamong Praja.Febrianti
HUT ke-126 BRI: Wujud Transformasi, Memberi Makna Indonesia
17 Desember 2021
HUT ke-126 BRI: Wujud Transformasi, Memberi Makna Indonesia
BRI melakukan tiga aksi korporasi besar yakni konsolidasi bank syariah Indonesia, peningkatan valuasi BRI Life mencapai Rp 7,5 triliun dan penambahan modal untuk pembentukan ekosistem ultra mikro.