TEMPO Interaktif, Yogyakarta:Akibat tingginya ombak Pantai Selatan, empat perahu milik nelayan Pantai Samas, Bantul, Daerah Istimwea Yogyakarta (DIY), rusak dihantam ombak besar. Sampai saat ini nelayan belum berani melaut karena cuaca buruk tersebut.Menurut Mugari, 33, salah seorang nelayan Pantai Samas, ombak besar menghantam pantai Jumat (9/2) sekitar pukul 22.00 WIB dan menghantam tiga perahu nelayan yang ditambatkan. Satu perahu rusak bagian lambungnya karena berbenturan dengan perahu lain. Sedangkan tiga yang lain patah bagian penyeimbang perahu."Kerusakan cukup merugikan nelayan karena dibutuhkan biaya yang tidak sedikit untuk memperbaiki perahu," kata Mugari.Kerusakan perahu ini menjadikan beban nelayan semakin berat karena dalam beberapa hari mereka tidak bisa melaut akibat cuaca buruk. Untuk mendapatkan penghasilan, nelayan hanya berani memancing di pinggiran pantai yang hasilnya tidak seberapa.Ombak besar tidak hanya dirasakan nelayan Pantai Samas. Sejumlah nelayan di Pantai Pandansimo, Parangtritis dan Depok juga merasakan hal yang sama. Namun di dua pantai ini tidak ada perahu yang rusak akibat hantaman ombak.Menurut Ngatno, 44, ketua nelayan Pantai Pandansimo dan Kwaru, Bantul, sudah seminggu lebih sekitar 100 nelayan di dua pantai ini tidak melaut. Akibatnya, mereka harus mencari penghasilan dari sektor lain seperti menjadi buruh bangunan."Tidak tahu sampai kapan cuaca seperti ini akan terjadi. Tetapi yang jelas dalam kondisi seperti ini kami memilih amannya dengan tidak melaut dulu," kata Ngatno.Menurut data Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) Yogyakarta, gelombang tinggi yang terjadi di Laut Selatan adalah akibat naiknya suhu permukaan air laut yang mencapai 30 derajat Celcius. Biasanya suhu permukaan air laut hanya berkisar antara 22 hingga 29 derajat Celcius dan Badai Hondu dari arah barat daya Pulau Sumatera."Gelombang tinggi tersebut merupakan fenomena alam dan apabila mendekati bibir pantai maka tidak aman untuk melaut," kata Tyar Prasetyo, Kepala Data dan Informasi BMG Yogyakarta.Muh Syaifullah
Pantau Pemanfaatan Kuota BBL, KKP Manfaatkan Sistem Canggih
13 hari lalu
Pantau Pemanfaatan Kuota BBL, KKP Manfaatkan Sistem Canggih
Kementerian Kelautan dan Perikanan melalui Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap, menyiapkan sistem informasi pemantauan elektronik yang memuat hulu-hilir pengelolaan pemanfaatan BBL.