TEMPO Interaktif, Solo:PT Asuransi Kesehatan (Askes) belum membayar tagihan klaim operasional penanganan pasien pengguna Asuransi Kesehatan untuk Keluarga Miskin (Askeskin) yang diajukan Rumah Sakit Dr Moewardi Solo, Jawa Tengah, sebesar Rp 6,1 miliar.Menurut Wido, Kepala Bidang Keuangan rumah sakit tersebut, klaim operasional yang diajukan sejak bulan September lalu belum dibayar. "Setiap tanggal 7 klaim bulan sebelumnya sudah kami serahkan ke PT Askeskin," katanya saat ditemui di kantornya, Kamis (24/1).Meski belum dibayar, RS Dr Moewardi masih tetap melayani pasien peserta program Askeskin tersebut. Menurut Wido, tagihan sebesar Rp 6,1 miliar itu hanya merupakan tagihan pelayanan kesehatan dari rumah sakit, di luar tagihan klaim penggunaan obat.Wido mengatakan klaim penggunaan obat untuk pasien keluarga miskin langsung ditangani oleh Kimia Farma. "Tagihan terakhir yang sudah dibayarkan adalah untuk bulan Agustus," ujarnya.Pengendali Askeskin RS Dr Moewardi, Dewi Pujiastuti, mengatakan keterlambatan pembayaran tagihan klaim operasional tersebut ada beberapa sebab. Menurut dia, selain verifikasi membutuhkan waktu yang cukup lama, dana dari Departemen Kesehatan juga belum cair. "Setiap dana dari Departemen Kesehatan turun, langsung diserahkan ke rumah sakit yang sudah selesai diverifikasi," ujarnya.Di tempat yang sama, juru bicara Rumah Sakit Dr Moewardi, Mulyati, mengatakan pihaknya hingga kini masih tetap melayani pasien dari keluarga miskin yang memiliki kartu askeskin. Dia mengaku belum mengetahui perihal rencana pemutusan kerja sama antara Departemen Kesehatan dan PT Askes.Dia mengatakan kalau belum ada instruksi apa pun, pihaknya tetap akan mengajukan klaim Askeskin di bulan Januari 2008 ini ke PT Askes. "Kecuali nanti Departemen Kesehatan membuat keputusan lain," ujarnya.Imron Rosyid
Donald Trump tidak dapat menyembunyikan kegembiraannya setelah undang-undang jaminan kesehatan baru lolos di Kongres dan hampir menggantikan Obamacare.