TEMPO Interaktif, Solo:Direktur Utama Rumah Sakit Islam Surakarta (RSIS), dr HM Djufrie Atmoredjo ditahan Kepolisian Wilayah (Polwil) Surakarta. Itu dilakukan setelah polisi menemukan bukti kuat keterlibatan Djufri dalam kasus tindak pidana korupsi sebesar Rp 700 juta. 'Dari keterangan saksi-saksi dan bukti yang ditemukan, tersangka kita tahan. Ini dilakukan untuk memudahkan pengusutan, ungkap Kapolwil Surakarta Kombes Pol Drs Hasyim Irianto, Minggu (27/4). Polisi juga tengah memeriksa beberapa pejabat RSIS terkait tindak korupsi di rumah sakit tersebut. Jika ada bukti-bukti kuat kita juga akan menahan tersangka lain, ujar Hasyim. Adapun pejabat RSIS lain yang sudah dimintai keterangan dan dinyatakan tersangka adalah Amin Romas, Ahmad Rudianto SH, drg Edy Sumarwanto, Ibrahim dan Taufik. Dugaan keterlibatan Djufrie dalam tindak korupsi di RSIS bermula adanya laporan dari sejumlah ormas Islam di Solo yang mencurigai ketidakberesan keuangan di rumah sakit milik ummat Islam ini. Mereka yang tergabung dalam Forum Advokasi Hak Ummat Indonesia (Fahmi) dan Forum Ummat Peduli RSIS melaporkan Direktur Utama RSIS beserta beberapa stafnya ke polisi dengan tuduhan telah menyelewengkan dana rumah sakit. Djufrie Asmoredjo yang juga sebagai salah seorang pendiri RS Yarsi (Yayasan Rumah Sakit Islam) ini diduga kuat telah menyalahgunakan amanat yang diberikan kepadanya dengan cara memanipulasi keuangan rumah sakit untuk kepentingan pribadinya hingga Rp 700 juta. Para tersangka dituduh melakukan tindak pidana korupsi dalam jabatan dan atau membuat surat palsu. Mereka akan dijerat dengan pasal berlapis yakni primer Pasal 1 ayat (1) UU no 31 tahun 1999 jo Pasal 2 ayat (1), pasal 3 UU no 20 Tahun 2001. Sedang subsider dijerat dengan Pasal 374 jo 263 KUHP. (Anas SyahirulTempo News Room)
Berita terkait
Hasil Riset: Nathan Tjoe-A-On Menjadi Pemain yang Paling Siapresiasi Suporter di Timnas U-23 Indonesia
5 menit lalu
Hasil Riset: Nathan Tjoe-A-On Menjadi Pemain yang Paling Siapresiasi Suporter di Timnas U-23 Indonesia
Hasil riset menunjukkan pemain Timnas U-23 Indonesia, Nathan Tjoe-A-On, menjadi pemain yang paling diapresiasi suporter.