TEMPO Interaktif, Ponorogo:Dari sedikitnya 1.200 pendonor darah periode Agustus hingga Oktober 2007, sebanyak 25 kantong darah tercemar HIV/AIDS.Hal ini terungkap setelah Unit Transfusi Darah (UTD) Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, melakukan pengujian terhadap kantong darah hasil donor dari masyarakat yang berusia produktif.Kepala Unit Transfusi Darah Palang Merah Indonesia (PMI) Ponorogo, Dr. Suparto, mengatakan telah melakukan uji laboratorium hingga dua kali untuk mengetahui apakah kantong darah itu positif HIV/AIDS.PMI langsung memusnahkan kantong darah yang tercemar untuk menghindari darah yang bersih tercampur dengan darah yang terkena virus HIV/AIDS. "Temuan ini sangat memprihatinkan kami," katanya, Jumat (7/12).Temuan ini segera dilaporkan ke Dinas Kesehatan setempat. Menurut Suparto, HIV/AIDS menjadi permasalahan yang harus disikapi secara serius oleh pemerintah setempat. Ia mencontohkan pemerintah bisa melakukan penyuluhan tentang HIV/AIDS secara rutin ke kalangan pelajar sekolah untuk menekan kasus HIV/AIDS ."Penularannya begitu cepat. Temuan kami dari hasil pemeriksaan donor darah selalu meningkat," ujarnya. Sedangkan dari data di Dinas Kesehatan Ponorogo, pada tahun 2007 ini tercatat ada 13 penderita HIV/AIDS, enam di antaranya telah meninggal dunia.DINI MAWUNTYAS