TEMPO Interaktif, Purwakarta:Warga empat desa di Kecamatan Bojong, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, sejak tiga bulan terakhir mengalami kesulitan air bersih. "Sudah seminggu saya nggak bisa mandi," kata Acih, warga Desa Cipeundeuy, Kamis (4/10).Menurut Acih, jangankan buat kepentingan mandi, mendapatkan air buat cadangan air minum saja sudah sangat sulit. Hal senada juga diungkapkan Euis, warga Desa Cileunca, tetangga Desa Cipeundeuy. "Semua sumur milik warga sudah kering," tuturnya. Acih dan Euis hanya mengandalkan jatah pembagian air dari saluran pipa yang sangat terbatas. Selain warga Desa Cipeundeuy dan Cileunca, krisis air juga dialami warga Desa Kertasari dan Sukamanah.Dudung B Supardi, Sekretaris Daerah Kabupaten Purwakarta, berjanji segera memberikan bantuan air bersih yang bersumber dari PDAM buat memenuhi kebutuhan warga di empat desa tersebut. "Tapi, kita tetap akan membuat skala prioritas," kata Dudung.Agar tidak terjadi pembagian air yang tidak adil di lokasi pipanisasi air bersih dari mata air Cihanjawar yang melintas di empat desa, pemerintah daerah akan melakukan pendekatan optimalisasi distribusi. "Pokoknya harus ada pengaturan yang adil," kata Dudung. Soal pengaturannya, ia berjanji akan melibatkan aparat desa di desa masing-masing.Idi Suryadi, Direktur Utama PDAM Kabupaten Purwakarta, mengaku siap memberikan layanan air bersih gratis kepada warga yang sangat memerlukannya. "Asal ada permintaan, pasti kita akan kirim," kata Idi. Tapi, kata Idi, kapasitas pengiriman bantuan air bersih tersebut paling bisa dilakukan tiga hari sekali dengan dua tangki berisi masing-masing 8.000 liter.NANANG SUTISNA