TEMPO Interaktif, Serang:Penolakan rencana pembangunan Jembatan Selat Sunda makin menguat. Setelah warga Cilegon yang menolak proyek tersebut, kini sejumlah pemerhati lingkungan juga meminta rencana itu dibatalkan.Pasalnya, lokasi jembatan itu berada di perairan yang memiliki potensi besar terjadinya gempa. "Saya tidak yakin konstruksi jembatan itu akan aman dari gempa. Apalagi Selat Sunda terdapat banyak titik-titik gempa," ujar MP Rahardian, Direktur LSM Rekonvasi Bumi, Kamis (4/10).Rahadian menegaskan status waspada anak Gunung Krakatau hingga sekarang tidak pernah dicabut. Hal ini menandai kalau gunung yang berada di Selat Sunda itu masih aktif.Yang lebih mengkhawatirkan, kata dia, akhir-akhir ini sering terjadi gempa yang berpusat di Ujungkulon, tak jauh dari perairan Selat Sunda. Kekuatan gempa ini berkisar 5-6 pada skala Richter. “Gempa ini bisa memicu aktivitas magma anak Gunung Krakatau," ujarnya.Hal yang sama diungkapkan Suhada, aktivis lingkungan di Banten lainnya. Suhada mengingatkan kalau Selat Sunda berada di atas zona subduksi lempeng Indo-Australia dan Eurasia serta zona transisi subduksi miring yang memanjang di sebelah barat Pulau Sumatera dengan subduksi tegak di sebelah selatan Pulau Jawa.Kondisi ini, kata dia, menyebabkan Selat Sunda masuk dalam daftar wilayah yang berpotensi tinggi terjadinya gempa. "Siapa yang menjamin kalau terjadi gempa jembatan Selat sunda yang dibuat tidak akan runtuh," katanya.Dia mengatakan gempa yang terjadi di Selat Sunda bisa dipicu pelepasan energi dari penunjaman lempeng Indo-Australia yang bergerak ke utara dengan kecepatan 6 sentimeter per tahun di bawah Selat Sunda atau dari aktivitas patahan yang masih sangat aktif sampai sekarang.Kemarin Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah, Gubernur Lampung Sjahcroedin ZP, dan Wiratman Wangsadinata mewakili Arta Graha selaku konsorsium melakukan penandatanganan nota kerjasama pembangunan Selat Sunda.Ketua DPRD Banten Adi Suryadarma yang ikut menyaksikan penandatanganan kesepatakan itu mengatakan pembangunan jembatan Selat Sunda akan dimulai tahun 2013. "Tidak perlu diributkan karena sebelum pembangunan akan ada studi kelayakan," katanya.Faidil Akbar