TNI Membantah Melarang Terbang Heli yang Ditumpangi Megawati

Reporter

Editor

Minggu, 23 September 2007 22:22 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Markas Besar Tentara Nasional Indonesia membantah kalau pihaknya mengeluarkan perintah yang isinya melarang membawa mantan Presiden Megawati Soekarno Putri membawa bantuan ke Sikakap, Pulau Pagai, Kepulauan Mentawai. "Helikopter itu dipakai untuk mendistribusikan bantuan ke daerah yang tidak bisa dijangkau oleh angkutan darat. Bukan untuk membawa manusia," ujar Kepala Pusat Penerangan TNI Marsekal Muda Sagom Tamboen, ketika dihubungi Tempo lewat telepon, Minggu (23/9).Sebenarnya, kata Sagom, bisa saja helikopter yang dimiliki Angkatan Udara itu diisi oleh orang yang akan ikut serta ke daerah yang terkena bencana. "Tapi membawa barang untuk bantuan lebih diutamakan," ujarnya. Menurut Sagom, para pilot dan komandan pangkalan udara setempat pasti sudah tahu tugas mereka masing-masing dalam membantu korban bencana. "Karena instruksinya sudah jelas. Meskipun tidak ada perintah langsung, mereka tidak berani membawa para penumpang," ujarnya. Hal senada disampaikan Kepala Dinas Penerangan Angkatan Udara Marsekal Pertama Daryatmo. "Helikopter itu memang diperuntukkan bagi angkutan barang," ujarnya. Sebelumnya, Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri batal berkunjung ke Sikakap, Pulau Pagai, Kepulauan Mentawai, untuk mengantarkan bantuan korban gempa, Minggu (23/9). Ia bersama rombongan batal ke Sikakap karena helikopter milik TNI AU yang sudah siap membawanya tiba-tiba dibatalkan. Juru Bicara Dewan Pimpinan Daerah PDI Perjuangan Sumatra Barat Hidayat kepada Tempo mengatakan helikopter yang sudah diisi avtur di Padang tiba-tiba saja dibatalkan dengan alasan teknis. “Wakil Sekjen DPP PDIP Agneta Singedikane yang ikut rombongan mendapat telepon dari Komandan Pangkalan Udara Tabing Padang Sugiharto bahwa Cilangkap (Markas Besar TNI) memberitahukan bahwa helikopter tidak bisa dipakai,” katanya. Raden Rachmadi

Berita terkait

Kopassus Buka Ekspedisi NKRI 2017, Pendaftaran Secara Daring  

22 Mei 2017

Kopassus Buka Ekspedisi NKRI 2017, Pendaftaran Secara Daring  

Komando Pasukan Khusus (Kopassus) TNI Angkatan Darat kembali membuka pendaftaran calon peserta Ekspedisi NKRI 2017.

Baca Selengkapnya

Konflik Papua, Ray Rangkuti Minta Peran TNI Dibatasi  

5 Oktober 2016

Konflik Papua, Ray Rangkuti Minta Peran TNI Dibatasi  

Seharusnya TNI tidak dapat turun tangan dalam mengatasi konflik di tanah tersebut.

Baca Selengkapnya

Ini Kata Kapolri tentang Penyelesaian Pelanggaran HAM Papua  

25 April 2016

Ini Kata Kapolri tentang Penyelesaian Pelanggaran HAM Papua  

Ada dua cara penyelesaian: pertama, dengan pendekatan politis; dan kedua, dengan pendekatan hukum.

Baca Selengkapnya

BIN Sebut 20 Penembakan di Papua Selama 2015  

9 Februari 2016

BIN Sebut 20 Penembakan di Papua Selama 2015  

Pemerintah menegaskan bahwa tindakan tegas tetap harus ada.

Baca Selengkapnya

Penyerangan Polsek Sinak, TNI AD Tingkatkan Kewaspadaan  

28 Desember 2015

Penyerangan Polsek Sinak, TNI AD Tingkatkan Kewaspadaan  

TNI Angkatan Darat juga menyiagakan intelijen untuk pencegahan dini serangan lanjutan.

Baca Selengkapnya

Kenapa Kasus Kekerasan Militeristik Terus Menguat di Papua?

7 September 2015

Kenapa Kasus Kekerasan Militeristik Terus Menguat di Papua?

Menurut Komnas HAM, hampir setiap minggu terjadi kasus kekerasan di Papua.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Berdemo Tuntut Jokowi Tarik Militer dari Papua  

4 September 2015

Mahasiswa Berdemo Tuntut Jokowi Tarik Militer dari Papua  

Para mahasiswa yang berdemo mengingatkan Jokowi kalau jumlah rakyat Papua yang terbunuh sejak 1 Mei 1963 mencapai 500 ribu jiwa.

Baca Selengkapnya

TNI Tembak Warga di Timika, Ini Kronologi Versi Warga  

28 Agustus 2015

TNI Tembak Warga di Timika, Ini Kronologi Versi Warga  

Penembakan itu dilakukan dua pemuda mabuk yang belakangan diketahui anggota TNI di Mimika

Baca Selengkapnya

Anak-anak Papua Akan Disekolahkan di Bandung  

14 Agustus 2015

Anak-anak Papua Akan Disekolahkan di Bandung  

Staf Khusus Presiden Jokowi untuk urusan Papua ingin memboyong anak-anak Papua belajar sampai sarjana di Bandung.

Baca Selengkapnya

KSAD: Kodam Baru di Papua Selesai Januari 2016

30 Mei 2015

KSAD: Kodam Baru di Papua Selesai Januari 2016

Nama Kodam baru di Papua belum ditentukan. Penetapan nama diserahkan pada masyarakat Papua.

Baca Selengkapnya