Biaya Operasional Bus Solo-Jakarta Membengkak

Reporter

Editor

Selasa, 11 September 2007 11:08 WIB

TEMPO Interaktif, Solo:Kenaikan tarif masuk tol yang diberlakukan sejak 1 September lalu langsung berdampak pada kenaikan pengeluaran para operator bus jurusan Solo-Jakarta. Mereka mengeluh karena terjadi pembengkakan biaya operasional, sementara sulit untuk menaikkan tarif penumpang.Biaya operasional sejumlah operator bus meningkat sebesar 20-25 persen akibat kenaikan tarif masuk ruas jalan tol tersebut. "Kenaikan biaya operasional itu tak bisa dihindari lagi, sementara kami sulit untuk menaikkan tarif penumpang," ungkap Budi Narwanto, pemilik PO Bus Sedya Mulya, Selasa (11/9).Menurutnya, jika tarif penumpang dinaikkan, pasti akan menuai protes penumpang, atau setidaknya akan terjadi penyusutan penumpang. "Jadi saat ini beban kenaikan operasional itu masih ditanggung oleh kami. Apalagi kompetisi di jasa transportasi ini sangat ketat," paparnya.Hal senada juga dialami PO Rosalia Indah. Menurut Sudarto Achmad, Manajer Pemasaran Rosalia Indah, biaya operasional berupa uang saku untuk kru 40 unit bus yang diberangkatkan setiap harinya ke Jakarta naik sebesar 25 persen. "Dan kami tidak bisa gegabah membebankan biaya tersebut kepada konsumen dengan menaikkan tarif bus. Cukup sulit, karena kalau tarif bus dinaikkan khawatirnya penumpang akan lari ke moda transportasi lain," katanya.Sebelum ada kenaikan tarif masuk tol, biaya operasional dalam bentuk uang saku untuk kru dalam sekali keberangkatan biasanya hanya Rp 200 ribu. Tapi setelah tarif tol naik, mereka terpaksa menambah uang saku krunya menjadi Rp 225 ribu-Rp 240 ribu."Jadi tinggal dihitung saja beban penambahan biaya operasionalnya. Setiap harinya ada yang memberangkatkan delapan unit bus, ada yang 20 bus bahkan ada yang lebih dari 40 bus," tandas Sulaiman, salah seorang kru bus PO Kramat Djati.Kondisi tersebut dirasakan operator bus cukup memberatkan. Mereka berharap pemerintah mengkaji lagi kenaikan tarif tol tersebut bagi penumpang umum. Pasalnya, nantinya pada akhirnya akan dibebankan juga kepada penumpang. "Harusnya ini bisa dikaji lagi. Mulai dari kemampuan pengusaha, kemampuan masyarakat selaku konsumen dan dampak bagi komponen lain," kata Sudarto.Anas Syahirul

Berita terkait

MTI Dorong Penyesuaian Tarif KRL

23 jam lalu

MTI Dorong Penyesuaian Tarif KRL

Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) mendorong adanya penyesuaian tarif KRL.

Baca Selengkapnya

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

1 hari lalu

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

Badan Pusat Statistik mencatat tingkat inflasi pada momen Lebaran atau April 2024 sebesar 3 persen secara tahunan.

Baca Selengkapnya

Jumlah Kendaraan Listrik Mencapai 133 Ribu

2 hari lalu

Jumlah Kendaraan Listrik Mencapai 133 Ribu

Menteri Perhubungan atau Menhub Budi Karya Sumadi mengatakan jumlah kendaraan listrik saat ini mencapai 133 ribu.

Baca Selengkapnya

Didesain sebagai Kota Cerdas, IKN Bakal Hadirkan Smart Transportation and Mobility

5 hari lalu

Didesain sebagai Kota Cerdas, IKN Bakal Hadirkan Smart Transportation and Mobility

OIKN bakal mengembangkan sistem transportasi cerdas di IKN.

Baca Selengkapnya

Menhub Budi Karya Minta Jepang Berkoordinasi dengan BUMN soal Pengembangan Konektivitas Transportasi IKN

8 hari lalu

Menhub Budi Karya Minta Jepang Berkoordinasi dengan BUMN soal Pengembangan Konektivitas Transportasi IKN

Menhub Budi Karya membahas rencana pengembangan jaringan transportasi di Ibu Kota Negara atau IKN Nusantara dengan Jepang.

Baca Selengkapnya

Mudik Lebaran Dibayangi Masalah Kemacetan dan Infrastruktur, Dosen ITS Jelaskan Perspektif Perencana Transportasi

15 hari lalu

Mudik Lebaran Dibayangi Masalah Kemacetan dan Infrastruktur, Dosen ITS Jelaskan Perspektif Perencana Transportasi

Momentum mudik kali ini kembali diiringi oleh permasalahan yang terjadi dari tahun ke tahun.

Baca Selengkapnya

PLN Jamin Pasokan Listrik di Sejumlah Titik Transportasi Publik di Jakarta Selama Arus Balik Lebaran

18 hari lalu

PLN Jamin Pasokan Listrik di Sejumlah Titik Transportasi Publik di Jakarta Selama Arus Balik Lebaran

PLN menjamin ketersediaan listrik di sejumlah titik transportasi umum.

Baca Selengkapnya

Hingga H+2 Lebaran, Airnav Indonesia Telah Layani Hampir 37 Ribu Penerbangan

20 hari lalu

Hingga H+2 Lebaran, Airnav Indonesia Telah Layani Hampir 37 Ribu Penerbangan

AirNav Indonesia telah melayani 36.994 penerbangan sejak tanggal 3 April sampai dengan 11 April 2024 atau H+2 Lebaran.

Baca Selengkapnya

8 Cara Mengatasi Kesemutan pada Kaki Saat Mudik

24 hari lalu

8 Cara Mengatasi Kesemutan pada Kaki Saat Mudik

Saat mudik, risiko mengalami kesemutan bisa terjadi. Perjalaan jauh dan duduk berjam-jam bisa menjadi pemicunya.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Mudik lebaran 2024 Paling Meriah Sepanjang Sejarah, Dilakukan 193,6 Juta Orang

26 hari lalu

Fakta-fakta Mudik lebaran 2024 Paling Meriah Sepanjang Sejarah, Dilakukan 193,6 Juta Orang

Mudik lebaran 2024 diprediksi menjadi mudik terbesar dan termeriah sepanjang sejarah.

Baca Selengkapnya