TEMPO Interaktif, Jakarta:Pemerintah Kalimantan Tengah dalam waktu dekat akan memberikan bantuan beras kepada masyarakat Kalimantan Tengah terutama peladang yang tidak melakukan pembakaran saat membuka lahan.Pemberian bantuan ini dimaksudkan agar para peladang masih memiliki persediaan makanan pada saat mereka dilarang membakar dan tidak bisa berladang. Selain itu juga untuk meminimalisir terjadinya kebakaran hutan dan lahan di Kalimantan Tengah selama musim kemarau.Gubernur Kalimantan Tengah Teras Narang kepada wartawan di Palangkaraya, Kamis (6/9), mengatakan pemberian bantuan beras merupakan solusi bagi masyarakat yang tidak bisa berladang karena dilarang membakar lahan agar pangan mereka tetap terpenuhi dan tersedia."Tapi pemberian beras itu hanya diberikan terhadap masyarakat yang berada di daerah-daearah yang selama ini rawan terjadi kebakaran hutan dan lahan. Inventaris yang kita lakukan kemarin masih mengacu bahwa terdapat 369 desa di Kalteng yang rawan terhadap kebakaran hutan dan lahan, karena banyaknya lahan kritis dan lahan gambut yang mudah terbakar pada musim kemarau," ujarnya.Namun dirinya berkeyakinan jumlah tersebut akan semakin kecil karena ada daerah-daerah yang saat ini sudah tidak dianggap rawan terhadap kebakaran hutan dan lahan.Secara terpisah, Asisten II Pemerintah Kalimantan Tengah Titiek Sundari mengatakan tim dari provinsi yang berkoordinasi dengan kabupaten akan turun ke 14 kabupaten dan kota wilayah guna melakukan sosialiasi terhadap pembakaran hutan dan lahan tanpa bakar. Selain itu juga untuk mendapatkan data-data dari pihak kabupaten berapa jumlah peladang berikut lahan mereka sehingga bisa diambil suatu solusi.Karana WW