Karyawan TVRI Surabaya Pertanyakan Tukar Guling Aset

Reporter

Editor

Selasa, 15 Juli 2003 17:10 WIB

TEMPO Interaktif, Surabaya:Karyawan TVRI Stasiun Surabaya mempertanyakan tukar guling aset tanah seluas 9,5 hektare milik perusahaan negara itu di Dukuh Pakis, Surabaya. Mereka beralasan tukar guling ini tidak dilakukan secara transparan, apalagi dilakukan tanpa proses sosialisasi pada karyawan. Koordinator Karyawan TVRI Surabaya Peduli Aset, Didit Hape, mengatakan ia tidak bisa mengerti mengapa manajemen TVRI Surabaya ingin melakukan tukar guling. "Padahal, mestinya pihak TVRI Surabaya mempertahankan aset-aset yang dimilikinya," katanya di Surabaya, Kamis (16/1). Didit mengatakan, rencana melakukan tukar guling aset ini sebenarnya sudah didengar karyawan sejak beberapa waktu lalu. Sehingga, timbul keresahan di kalangan karyawan. Apalagi sebagian tanah di Dukuh Pakis itu kini telah menjadi perumahan karyawan TVRI Surabaya sebanyak 32 unit rumah. Menurut Didit, beberapa perusahaan seperti Maspion telah melakukan penawaran dan akan mengganti dengan tanah di kawasan Sambikerep, Surabaya Barat. Karena itulah, pekan lalu ia membuat surat terbuka yang ditempel di lingkungan TVRI Surabaya untuk meminta penjelesasan petinggi TVRI tentang masalah tersebut. Namun, surat terbuka ini tidak mendapat tanggapan. Kepala TVRI Stasiun Surabaya, Gatot Budi Utomo, membenarkan adanya surat terbuka dari Didit Hape, karyawan senior TVRI Surabaya. Menurut Gatot, soal tukar guling itu merupakan kebijakan pimpinan TVRI Surabaya sebelumnya. Usulan tukar guling ini telah masuk ke Departemen Keuangan sekitar 4 tahun lalu. Gatot yang baru menjabat pimpinan 1,5 tahun lalu, hanya meneruskan dari pendahulunya. Menurut Gatot, hingga saat ini belum ada kepastian soal tukar guling itu. Kelak jika izin dari Menteri Keuangan turun, maka akan segera dilakukan tender. Jadi, hingga kini belum ada kepastian siapa investor yang akan membelinya. Namun, ia mengakui sejumlah pengusaha dan kontraktor di Surabaya telah berusaha untuk mendatangi pihak TVRI. Gatot menjelaskan, tukar guling itu dilakukan demi kesejahteraan para karyawan. Rencananya, jika aset tanah itu laku, segera dibangun perumahan karyawan TVRI dan para pensiunan. Tanah milik TVRI Surabaya di Dukuh Pakis ini semula seluas 16 hektare, kata dia, tapi kenyataannya kini tinggal 9,5 hektare. "Ini kan berarti aset kita banyak yang hilang. Tanah itu kan sudah diserobot sana-sana," katanya, tanpa menyebutkan siapa pihak yang dia anggap menyerobot. (Sunudyantoro-Tempo News Room)

Berita terkait

Tinggalkan Gedung KPK Usai Diperiksa 9 Jam, Dirut PT Taspen Antonius Kosasih Berstatus Tersangka Investasi Fiktif

6 menit lalu

Tinggalkan Gedung KPK Usai Diperiksa 9 Jam, Dirut PT Taspen Antonius Kosasih Berstatus Tersangka Investasi Fiktif

KPK memeriksa Dirut PT Taspen Antonius Kosasih dalam kasus dugaan investasi fiktif. Ada beberapa tersangka lain dalam kasus ini.

Baca Selengkapnya

Ukraina Temukan Puing Rudal Balistik Korea Utara di antara Bukti Serangan Rusia

18 menit lalu

Ukraina Temukan Puing Rudal Balistik Korea Utara di antara Bukti Serangan Rusia

Jaksa penuntut negara Ukraina memeriksa puing-puing dari 21 dari sekitar 50 rudal balistik Korea Utara yang diluncurkan oleh Rusia.

Baca Selengkapnya

Tanah Longsor di Kota Padang, Dua Warga Dilaporkan Hilang Tertimbun

1 jam lalu

Tanah Longsor di Kota Padang, Dua Warga Dilaporkan Hilang Tertimbun

Tanah longsor terjadi di Padang Sumatera Barat akibat hujan deras mengguyur kota itu sejak Selasa siang. Akses jalan menuju Solok terputus.

Baca Selengkapnya

Vladimir Putin Kembali Dilantik sebagai Presiden Rusia untuk Periode Kelima

2 jam lalu

Vladimir Putin Kembali Dilantik sebagai Presiden Rusia untuk Periode Kelima

Vladimir Putin kembali menjabat sebagai presiden Rusia untuk periode kelima selama enam tahun ke depan. Bakal mengalahkan rekor Stalin.

Baca Selengkapnya

Studi: Marah 8 Menit Saja Bisa Tingkatkan Peluang Serangan Jantung

2 jam lalu

Studi: Marah 8 Menit Saja Bisa Tingkatkan Peluang Serangan Jantung

Efek akut marah-marah pada kerja pembunuh darah, yang mungkin menambah peluang serangan jantung dan stroke.

Baca Selengkapnya

Tahan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Setelah 2 Kali Mangkir, Penyidik KPK Sempat Cek ke Rumah Sakit

3 jam lalu

Tahan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Setelah 2 Kali Mangkir, Penyidik KPK Sempat Cek ke Rumah Sakit

KPK akhirnya menahan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor setelah dua kali mangkir dari pemeriksaan. Tidak dilakukan jemput paksa.

Baca Selengkapnya

Lee Do Hyun Sebut Nama Lim Ji Yeon di Pidato Baeksang, Netizen Heboh

3 jam lalu

Lee Do Hyun Sebut Nama Lim Ji Yeon di Pidato Baeksang, Netizen Heboh

Pidato pendek yang dibacakan Lee Do Hyun langsung mendapat respons dari banyak pihak yang dinilai menunjukkan bucin ugal-ugalan ke Lim Ji Yeon.

Baca Selengkapnya

Pemkot Surabaya Rayakan HJKS ke-731

4 jam lalu

Pemkot Surabaya Rayakan HJKS ke-731

Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menggelar Hari Jadi Kota Surabaya (HJKS) ke-731 pada 31 Mei 2024, dengan tema 'Satukan Tekad Surabaya Hebat'.

Baca Selengkapnya

61 Kepala Daerah Jadi Tersangka Korupsi pada 2021-2023, ICW: Lingkaran Setan Sejak Awal

4 jam lalu

61 Kepala Daerah Jadi Tersangka Korupsi pada 2021-2023, ICW: Lingkaran Setan Sejak Awal

Peneliti ICW mengatakan mayoritas modus korupsi itu berkaitan dengan suap-menyuap dan penyalahgunaan anggaran belanja daerah.

Baca Selengkapnya

Film KHD tentang Ki Hadjar Dewantara Baru Tayang 2026 Mendatang, Ini Alasan Gina S. Noer

4 jam lalu

Film KHD tentang Ki Hadjar Dewantara Baru Tayang 2026 Mendatang, Ini Alasan Gina S. Noer

Gina juga mengatakan, film biopik yang ia garap memang cenderung lama, termasuk film KHD ini.

Baca Selengkapnya