TEMPO Interaktif, Padang: Banjir bandang terjadi di Kecamatan Batang Gasan, Kabupaten Padangpariaman yang terjadi Kamis (30/8) dini hari. Dalam musibah ini seorang warga tewas dan sekitar 200 hektar areal persawahan rusak parah. Bencana ini diduga dipicu oleh peristiwa gerhana bulan Selasa lalu. Kerugian akibat banjir bandang ini diperkirakan mencapai Rp1,5 miliar. Pada waktu yang hampir bersamaan air sungai Batang Tiku meluap dan mengakibatkan banjir yang menghantam Nagari Tiku Utara, Kabupaten Agam. Akibatnya 73 rumah warga terendam banjir dan Lumpur. Ketinggian air mencapai 2 meter. Rabu lalu (29/8), juga didua karena gerhana bulan, terjadi longsor di jalan jalur Paninan-Padang, sepanjang 250 meter. Saat itu arus lalu lintas terhenti selama 6 jam. Di Kepulauan Mentawai gelombang laut terlihat masih tinggi. Kapal penumpang regular belum berani memberikan pelayanan penyeberangan. Air pasang juga merendam sebagian besar wilayah Siberut Selatan. Padahal daerah ini berada sekitar 25 meter dari bibir pantai. Ketua Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) cabang Sumatera Barat Ade Edward, Jumat (31/8) mengatakan, semua kejadian bencana geologi yang terjadi dalam minggu ini di Sumatera Barat adalah akibat gerhana bulan. "Pengaruh gaya tarik bulan yang kuat membuat tanah gembur dan saat hujan menjadi longsor, cuaca juga menjadi sering berubah ubah dan pasang ,asih tinggi,” kata Ade Edward. Dia memperingatkan agar masyarakat berhati-hati hingga 2 September mendatang. “Saat itu pengaruh gerhana sudah mulai hilang," kata Ade yang juga Kepala Kesbanglinmas Sumatera Barat. Febrianti