TEMPO Interaktif, Serang:Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Banten menilai Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten tidak mempunyai solusi untuk mengatasi kekeringan di Banten setiap tahun. "Kekeringan itu persoalan rutin yang terjadi setiap tahun, tetapi tetap saja pemerintah tidak bisa memberikan solusi konkrit untuk mengatasinya," kata Wakil Ketua Kimisi II DPRD Banten Yayat Suhartono, Selasa (14/8).Menurutnya, Pemprov hanya memberikan bibit padi kepada petani yang gagal panen akibat kekeringan. Padahal persoalan sebenarnya bukan itu. "Pemberian bibit itu tidak menyelesaikan masalah, karena tidak menyentuh langsung jantung persoalannya," ujarnya.Seharusnya menurut Anggota Fraksi PKS ini, Pemprov Banten mempunyai strategi yang baik, agar meski musim kemarau tiba, masyarakat petani tetap tidak kesulitan air, sehingga mereka tetap bisa melakukan aktivitasnya bercocok tanam."Dinas Pertanian dengan Dinas Pekerjaan Umum harus bersama-sama mencarikan solusinya, jangan sampai mereka saling lempar tanggungjawab. Persoalannya sudah jelas yaitu jika musim kemarau petani kesusahan air," tegasnya.Ia mengaku wajar jika petani menilai pemerintah sama sekali tidak peduli nasib mereka, sebab kebijakan yang diambil pemerintah tidak berpihak kepada mereka. "Jika melihat APBD 2007 dan Arah kebijakan Umum Perubahan APBD 2007, terlihat sangat sedikit sekali keberpihakan pemerintah kepada petani dan tidak akan bisa menyelesaikan persoalan kekeringan yang terjadi saat ini," katanya.Ke depan ia berharap, Pemprov Banten mengidentifikasi daerah mana yang rutin terjadi kekeringan dengan rencana solusi yang bisa dilakukan. "Jika solusinya dengan pompa, beri mereka pompa, jika harus memperbaiki irigasi, perbaiki irigasinya," katanya.Data Dinas Pertanian dan Peternakan Provinsi Banten menyebutkan 8.001 sawah di Banten kekeringan, dari jumah tersebut 6565,5 hektare dinyatakan puso. "Kami akan memberikan bantuan bibit kepada para petani yang menjadi korban kekeringan ini," kata Kepala Subdin Pertanian Agus Tauhid. Faidil Akbar