TEMPO Interaktif, Yogyakarta:Kekeringan dan kelangkaan air bersih di Provinsi DI Yogyakarta terus meluas. Saat ini kekeringan tidak hanya melanda Kabupaten Gunungkidul, namun meluas ke Kabupaten Sleman, Kulonprogo dan Bantul.Di Kabupaten Sleman, kekeringan melanda Kecamatan Prambanan yang berbatasan dengan Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Dari enam desa di Kecamatan Pramabanan, tiga di antaranya kini dilanda kekeringan, yaitu Desa Gayamharjo, Sambirejo dan Desa Wukirharjo."Kami sudah mengajukan permintaan dropping air kepada pemerintah kabupaten untuk memenuhi kebutuhan air bagi warga di tiga desa tersebut. Saat ini terdapat tidak kurang dari 1.200 kepala keluarga di tiga desa tersebut yang kekurangan air karena sumber-sumber air sudah mengering," kata petugas kecamatan di Prambanan, Selasa.Sementara di Kabupaten Bantul, kekeringan melanda sebagian warga di Kecamatan Imogiri, Dlingo dan Piyungan. Warga di tiga kecamatan tersebut juga terpaksa membeli air dari penjual swasta karena dropping air gratis dari pemerintah Kabupaten Bantul belum dilakukan."Dari enam desa di Kecamatan Dlingo, ada empat desa yang dilanda kekeringan, yaitu Desa Dlingo, Terong, Temuwuh dan Muntuk. Sebagian warga memang terpaksa membeli air dari penjual swasta," kata Camat Dlingo, Mariyono.Di Kabupaten Gunungkidul kekeringan pun terus meluas. 12 dari 18 kecamatan yang ada di kabupaten tersebut sudah mengalami paceklik air. Dana penanggulangan kekeringan yang diambilkan dari APBD setempat, sampai saat ini belum dikirim ke kecamatan. Akibatnya, pemerintah kecamatan terpaksa harus menomboki terlebih dahulu."Jatah bantuan ke setiap kecamatan untuk mengatasi kekeringan ini sebesar Rp 71 juta, tapi sampai saat ini dana tersebut belum diberikan. Padahal kami sudah melakukan dropping air kepada warga sejak awal Agustus lalu. Terpaksa kami harus menomboki terlebih dahulu untuk operasional pengiriman air gratis itu," kata Camat Saptosari Kabupaten Gunungkidul, Mujiyono.Syaiful Amin/Heru CN