TEMPO Interaktif, Jakarta:Ketua MPR Amien Rais meminta pemerintah bersabar menunggu batas akhir proses penghentian permusuhan dengan Gerakan Aceh Merdeka (GAM) pada Juli 2003 sebelum memutuskan mengambil tindakan lain. Namun, ia tidak menjelaskan apa yang dimaksudkan dengan tindakan lain. "Kalau sekarang kesannya tergesa-gesa, malah bisa merugikan citra kita," kata Amien kepada wartawan di Gedung DPR/MPR, Jakarta, Selasa (15/4). Meski begitu, Amien megatakan bahwa pada prinsipnya ia akan mendukung setiap keputusan pemerintah untuk menyelesaikan konflik yang terus berlangsung di Provinsi Nangroe Aceh Darussalam. Saat ini situasi di provinsi Serambi Mekah itu memang masih labil. Beberapa waktu lalu sejumlah massa menyerang kantor Joint Security Committee, karena kecewa dengan kinerja badan mediasi ini. Masyarakat Aceh mengeluhkan kondisi keamanan yang belum kondusif dengan adanya aksi penculikan dan pemerasan uang oleh sekelompok orang bersenjata. Sementara Gerakan Aceh Merdeka (GAM) berulang kali menyatakan tetap akan memerdekakan diri. Untuk mengatasi hal ini, Amien melihat pemerintah dapat melakukan dialog langsung dengan para petinggi GAM di Aceh, jika kelompok separatis ini menolak berdialok di Jakarta. Amien memandang peran lembaga swadaya Henry Dunant Center tidak lagi diperlukan dalam penyelesaian konflik ini. "Kita katakan saja kepada HDC, please Go Away," kata dia. (Budi Riza--Tempo News Room)