TEMPO Interaktif, Ngawi: Areal sawah seluas 7.713 hektar di tujuh kecamatan di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur terancam kekeringan. Berdasarkan data Dinas Pengairan Kabupaten Ngawi, tujuh kecamatan itu antara lain Jogorogo, Kedunggalar, Paron, Kendal, Gerih, Widodaren dan Karanganyar. "Setiap tahun tujuh kecamatan itu kekeringan," kata Kepala Dinas Pengairan Kabupaten Ngawi, Maryono di Ngawi pada Rabu (20/6). Berdasarkan penelusuran petugas dinas pengairan setempat daerah tersebut aadalah daerah cekungan yang kandungan airnya dangkal.Pengairan sawah tergantung pada curah hujan dan saat musim kemarau pengairan hanya mengandalkan air tanah yang hanya bisa diambil dengan sumur pompa dalam.Padahal lanjut Maryono didaerah tersebut hingga saat ini belum dibangun sumur pompa dalam. "Akibatnya kekeringan selalu terjadi," ujarnya.Mengapa pihaknya tidak membangun sumur pompa dalam didaerah tersebut, Maryono menjawab anggaran yang dialokasikan terbatas. "Setiap tahun kita hanya diberikan jatah pembangunan sumur pompa dalam sekitar 10 buah," ujarnya.Pada tahun ini alokasi anggaran pembangunan sumur pompa dalam sebesar Rp 500 juta yang hanya cukup untuk membangun sebanyak tujuh buah sumur pompa dalam. Dimana setiap satu sumur pompa dalam mampu mengairi sawah seluas tiga hektar.Mengatasi ancaman kekeringan, Dinas Pengairan telah merokomendasikan petani setempat tidak menanam padi. "Agar ancaman gagal panen tidak terjadi," ujarnya. DINI MAWUNTYAS