TEMPO Interaktif, Jakarta:Dinas Pertanian Kabupaten Cirebon mulai mengefektifkan kembali fungsi-fungsi lumbung padi yang ada di wilayahnya. Saat ini, dari 600 lumbung padi yang ada, hanya sekitar 30 lumbung padi yang berfungsi baik. Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Cirebon, Ali Effendi, menjelaskan bahwa difungsikannya kembali lumbung-lumbung padi tersebut untuk mengantisipasi paceklik dan rawan pangan yang terjadi saat musim kemarau tiba. "Seperti kita ketahui, saat musim kemarau banyak buruh tani yang tidak bisa bekerja dan tidak mendapatkan penghasilan, ujarnya di Cirebon, Rabu (20/6). Karena itu lumbung-lumbung padi harus difungsikan kembali untuk bisa membantu mereka," ia menambahkan. Saat ini, lanjut Ali, pihaknya terus menerus memberikan penyuluhan dan mendekati pihak desa untuk bisa memfungsikan kembali lumbung-lumbung padi yang ada di wilayahnya. Lumbung padi yang masih berfungsi antara lain berada di beberapa desa di Kecamatan Gegesik, Losari dan Panguragan. Petani di wilayah tersebut menyimpan hasil panennya di lumbung padi yang nantinya akan digunakan untuk musim tanam berikutnya atau untuk stok pangan mereka saat musim kemarau tiba. Saat disinggung mengenai jumlah stok gabah yang ada di Kabupaten Cirebon, Ali mengungkapkan bahwa untuk musim tanam 2006/2007 ini mencapai 254.600 ton gabah. Namun sebagian besar stok tersebut justru berada di perusahaan penggilingan beras yang cenderung berorientasi bisnis. Kebanyakan dari mereka menjual gabah atau berasnya ke luar daerah seperti Jakarta. "Kami tidak bisa menahan penjualan tersebut. Karena itu akan lebih efektif jika ratusan lumbung-lumbung padi yang ada difungsikan kembali." Ivansyah