TEMPO Interaktif, Jakarta:Pengacara Desmond Junaedi Mahesa yang mewakili kepentingan hukum pengusaha Tomy Winata dalam konflik dengan majalah Tempo mempertanyakan undangan Komisi Pertahanan Dewan Perwakilan Rakyat, terkait kasus penyerangan anak buah pengusaha itu. Dia menilai konflik yang terjadi antara kedua belah pihak merupakan masalah hukum dan bukannya politik. Tapi sebagai warga negara yang baik, Pak Tomy akan datang, kata Desmond kepada Tempo News Room melalui saluran telepon, Minggu (16/3). Komisi Pertahanan mengundang semua pihak yang terkait dengan konflik ini termasuk polisi untuk menjernihkan permasalahan dalam pertemuan Senin (17/3) besok. Hal tersebut merupakan kelanjutan atas terjadinya penyerangan kantor majalah berita itu oleh sekitar 200 orang anak buah Tommy yang merasa nama baik pimpinannya tercemar. Pekan lalu, majalah Tempo memberitakan adanya tuduhan bahwa sebelum kebakaran pasar Tanah Abang yang merupakan pasar tekstil terbesar di Asia Tenggara, Tomy mengajukan proposal renovasi senilai Rp 53 miliar. Dalam tulisan itu pula, Tomy yang dihubungi secara terpisah sudah menyatakan bantahannya. Desmond beranggapan, kasus ini merupakan masalah hukum sehingga seharusnya yang mengundang adalah komisi hukum DPR. Oleh karena itu, dia mengancam akan melakukan aksi walk out jika komisi mengangkat kasus lain yang terkait dengan Tomy, seperti penyekapan dua orang pengusaha India terkait kasus utang-piutang. Kasus itu (penyekapan) kan belum dibuktikan, kata dia. Komisi Pertahanan memang sempat membicarakan kasus penyekapan yang kemudian berakhir setelah ada campur tangan menteri luar negeri India tersebut.(Budi RizaTempo News Room)
Berita terkait
Masih Ada 2.086 Hektare Lahan Bermasalah di IKN, Basuki Hadimuljono: Pasti Clear
3 menit lalu
Masih Ada 2.086 Hektare Lahan Bermasalah di IKN, Basuki Hadimuljono: Pasti Clear
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono buka suara soal 2.086 hektare lahan di IKN yang masih bermasalah.