TEMPO Interaktif, Pekanbaru: Masyarakat Suku Sakai di Bengkalis, Riau mengharapkan bisa berdamai dengan PT Chevron Pasific Indonesia (CPI) dalam menyelesaikan masalah limbah agar kasus ini tidak berlarut-larut. “Kami ingin damai dan tidak ingin yang muluk,” kata Bathin Matan, Kepala Suku Sakai Pudu di Bengkalis pada Ahad (27/5).Menurut Bathin, warga Sakai ingin Chevron dan PT Karya Lestari Perkasa sebagai mitra Chevron yang mengurus limbah industri mau mempekerjakan anak-anak warga Sakai. Selain itu mereka juga meminta ganti rugi atas limbah yang mereka buang ke Sungai Batang Pudu selama dua tahun terakhir. Kasus ini bermula sejak sepekan lalu ketika 600 orang warga Sakai memblokir pintu gerbang kantor PT Kerya Lestari Perkasa di Arak Area, Duri, Bengkalis. Aksi ini dilakukan karena mereka merasa tidak mendapatkan apa-apa selama ini. “Mereka kaya, kami ini amat susah,” kata Bathin. Menanggapi harapan warga Sakai, Project Manager PT Karya Lestari Perkasa Sukriyatno mengatakan bahwa pihaknya belum bisa memutuskan. Penyebabnya sampai saat ini dugaan pencemaran lingkungan yang dituduhkan itu masih dalam penelitian Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Daerah Riau. Menurut Sukriyatno, bentuk dan jumlah ganti rugi yang diminta warga Sakai sampai sekarang belum jelas. “Mereka belum menyebutkan,” katanya. Tapi, salah satu alternatif yang mungkin bisa dilakukan adalah community develompment. “Kalau itu menjadi kewenangan Chevron,” katanya. Sementara itu, Manajer Comunication and Media Relations PT Chevron Pasific Indonesia Hanafi Kadir belum bisa berkomentar lebih banyak karena harus menunggu hasil tes Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Daerah Riau. Sebab sejauh ini warga di sekitar Sungai Batang Pudu tidak pernah mempermasalahkan. Hal ini karena limbah Chevron sudah dikelola sesuai dengan peraturan yang ada. jupernalis samosir | fanny febiana
Mengenal Limbah B3, Begini Dampak Kerusakan Lingkungan Akibat Limbah Elektronik dan Industri
30 November 2022
Mengenal Limbah B3, Begini Dampak Kerusakan Lingkungan Akibat Limbah Elektronik dan Industri
Limbah B3 dibagi menjadi limbah elektronik dan fashion. Hal ini menjadi permasalahan utama yang akan menyerang kondisi manusia dan lingkungan dalam keseharian.