TEMPO Interaktif, Bandung:Kepala Bidang Pengasuhan Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN), Ilhami Bisri, dicopot dari jabatannya. “Saya tahu (pencopotan) itu hari Rabu siang sebelum apel luar biasa,” ujar Ilhami saat dihubungi Tempo, Jumat (26/5).Menurut Ilhami, dia sendiri tidak menyangka posisinya sebagai kepala pengasuhan akan diganti. Di dalam surat keputusannya, kata Ilhami, Pelaksana Rektor Johanis Kaloh mencopot dia sesuai dengan tujuan reformasi di tubuh IPDN yang dinyatakan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono beberapa waktu lalu.Namun, meski dicopot dari kepala pengasuhan, posisi Ilhami sebagai dosen di IPDN tidak terpengaruh. “Saya hanya heran, saya kan diangkat oleh Mendagri, tapi kok diberhentikan oleh Rektor,” katanya.Jebolan Universitas Gadjah Mada angkatan 1983 dan Master Psikologi Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia angkatan 2000 itu mengakui tugas dia sebagai kepala pengasuhan sangat berat. “Tidak mudah mengubah perilaku kekerasan di kampus ini. Saya mungkin terlalu idealis,” katanya.Kandidat doktor di Universitas Pendidikan Indonesia ini mengatakan sebagai kepala pengasuhan dia tidak akan lepas tanggung jawab atas peristiwa kekerasan di IPDN, termasuk yang berakhir dengan kematian praja Cliff Muntu.Terkait kasus ini, sejak 17 April lalu kepolisian sudah menetapkan Ilhami beserta empat pengasuh lainnya sebagai saksi dan dia sudah beberapa kali diperiksa oleh penyidik dari Polda Jawa Barat.Pelaksana Rektor IPDN Johanis Kaloh belum bisa dimintai konfirmasi tentang pencopotan Ilhami ini. Saat dihubungi Tempo, telepon genggamnya tidak diangkat.Rana Akbari Fitriawan
Sekjen Kemendagri: Alumni IPDN Bagian Dari Perekat NKRI
27 Februari 2024
Sekjen Kemendagri: Alumni IPDN Bagian Dari Perekat NKRI
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Suhajar Diantoro, menerima audiensi Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN-RB), Abdullah Azwar Anas bersama Sivitas Akademika IPDN, di Aula Zamhir Islamie, IPDN Kampus Jakarta, Selasa, 27 Februari 2024.
Hendi mendesain ulang sektor pariwisata di kota Semarang. Program pemulihan ekonomi diantaranya memfasilitasi terbentuknya pasar sehat di tiap kecamatan.