TEMPO.CO, Jakarta - Seratusan orang mengepung kantor Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (LBH) di Jalan Dipenogoro, Menteng, Jakarta Pusat. Aksi ini sebagai reaksi atas seminar Seminar Sejarah 1965 yang semula akan dilaksanakan LBH, namun dilarang polisi dan diganti dengan Asik-Asik-Aksi, Minggu malam, 17 September 2017. Aksi ini membuat peserta pertemuan terkurung di dalam Gedung LBH.
Baca juga: Seminar Sejarah 1965 Dibubarkan, Kantor YLBHI Dikepung Malam Ini
"Ganyang PKI, ganyang PKI," teriak pengunjuk rasa yang memenuhi Jalan Mendut, di samping Gedung LBH. Pengunjuk rasa terlihat mengenakan atribut Forum Komunikasi Putra Putri Purnawiraan Polri/TNI (FKPPPI), Kebangkitan Jawara dan Pengara (Bang Japar), dan Pembela Tanah Air (Peta).
Puluhan polisi terlihat menjaga pintu masuk kantor LBH di Jalan Dipenogoro dan Mendut. Terlihat juga Kapolres Jakarta Pusat, Kombes Suyudi dan Kapolsek Menteng, AKBP Ronald Purba ikut berjaga mengamankan lokasi.
Massa berdatangan karena menilai kegiatan yang dilaksanakan di LBH pada hari Minggu, 17 Spetember 2017 merupakan upaya menghidupkan kembali Partai Komunis Indonesia.
Salah satu pengunjuk rasa mengatakan bahwa kegiatan yang dilaksanakan oleh LBH pada sore itu mengkampanyekan hidupnya PKI. "Liat saja di Facebook LBH itu mereka menyanyikan genjer-genjer yang aslinya lagu PKI," katanya.
Mereka pun beteriak bahwa Presiden Jokowi pun meminta untuk menggebuk PKI. "Presiden sudah bilang gebuk PKI,," teriak pengunjuk rasa, yang menolak digelarnya Seminar Sejarah 1965.
IRSYAN HASYIM
Simak Video Live dari Gedung LBH