TEMPO.CO, Jakarta - Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) membawa tiga orang yang terjaring dalam operasi tangkap tangan (OTT) di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, ke Jakarta. Ketiganya adalah Ketua DPRD Kota Banjarmasin Iwan Rusmali, Direktur Utama PDAM Banjarmasin Muslih, dan Manajer Keuangan Trensis.
KPK melakukan OTT di gedung DPRD Kota Banjarmasin pada Kamis malam, 14 September 2017. Setelah penggerebekan malam itu, KPK semula menggiring lima orang ke kantor Direktorat Kriminal Khusus Polda Kalimantan Selatan.
Petugas KPK tak memberi keterangan sedikit pun ihwal penetapan ketiga orang itu. Adapun Direktur Reskrimsus Polda Kalimantan Selatan Komisaris Besar Rizal Irawan juga mengunci mulut ketika dicegat awak media yang sudah menunggu di halaman Ditreskrimsus Polda Kalimantan Selatan.
Baca juga: KPK Menangkap Tangan Anggota DPRD dan BUMD Banjarmasin
Data yang dihimpun Tempo, KPK sempat mencokok lima orang saat penggerebekan di ruang Ketua DPRD Banjarmasin Iwan Rusmali. Muslih sempat masuk ke ruang Iwan Rusmali selepas rapat paripurna pengesahan rancangan peraturan daerah tentang penambahan penyertaan modal Pemerintah Kota Banjarmasin ke PDAM Bandarmasih senilai Rp 1 triliun secara bertahap.
Sebelum ada penangkapan, Ketua DPRD Kota Banjarmasin Iwan Rusmali, Wali Kota Banjarmasin Ibnu Sina, dan Direktur PDAM Muslih diketahui juga hadir di sidang paripurna pengesahan raperda itu.
“Muslih masuk ruang ketua membawa tas besar. Saya enggak tahu apa isimya, bisa jadi uang, lalu jam 9 malam digerebek di ruang ketua (Iwan Rusmali).Tapi saya enggak tahu siapa saja di ruangan itu,” kata seorang sumber Tempo, Jumat, 15 September 2017.
Data yang dihimpun sementara, lima orang yang dicokok KPK terdiri atas Ketua DPRD Banjarmasin Iwan Rusmali, Direktur Utama PDAM Bandarmasih Muslih, Ketua Pansus Penyertaan Modal PDAM Bandarmasih Andi Effendi, Manajer Keuangan PDAM Bandarmasih Transis, dan sopir pribadi Muslih, Usaini.
Baca juga: KPK Menangkap Tangan Anggota DPRD dan BUMD Banjarmasin
Kepala Subdit 1 Tipikor Ditkrimsus Polda Kalimantan Selatan Ajun Komisaris Besar Winardi menolak merinci siapa saja orang yang dibawa KPK ke Jakarta. Ia cuma sebatas memberikan tempat penyelidikan. "Silakan koordinasi dengan KPK langsung. Saya enggak ikut memeriksa," kata Winardi.
Kapolda Kalimantan Selatan Brigadir Jenderal Rachmat Mulyana sebelumnya mengatakan tidak tahu jam berapa KPK menerbangkan para pelaku yang tertangkap OTT di gedung DPRD Banjarmasin. “Saya enggak tahu,” katanya.
Rachmat mengatakan KPK memang sempat mengontaknya untuk meminta tempat penyelidikan. “Saya ditelepon pukul 19.30, KPK minta tempat (penyelidikan). Tapi saya enggak tahu di mana mereka ditangkap,” kata Rachmat.
DIANANTA P. SUMEDI