TEMPO.CO, Jakarta -Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengatakan siap bekerja sama dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam membangun sistem integritas di partainya. Ia mengakui komisi antirasuah tersebut memiliki tugas berat dan dihadapkan pada banyak lawan.
"Demokrat menyambut baik dan mendukung prakarsa dari KPK untuk bersama-sama membangun sistem integritas partai politik. Rakyat tahu KPK ini misinya besar, tantangannya besar, musuhnya juga banyak," kata SBY dalam acara "Diskusi Sistem Integritas Partai Politik" di kantor Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrat di Jalan Proklamasi, Jakarta, Rabu, 13 September 2017.
Baca: Tolak Upaya Pelemahan KPK, SBY: Saya Bukan Anak Kemarin Sore
SBY mengapresiasi langkah KPK yang menginisiasi kolaborasi positif dengan partai-partai politik dalam upaya pencegahan, selain gencar melakukan penindakan terhadap tindak pidana korupsi. SBY mengatakan, demi membangun penyelenggara pemerintah dan pejabat negara yang bebas dari korupsi, integritas dan akuntabilitas perlu dibangun dari kader-kader partai politik.
"Mudah-mudahan kolaborasinya baik, bukan kolusi. Partai Demokrat tiga tahun terakhir ini terus berupaya berbenah dan membangun diri. Kami ingin menjadi partai tengah dan modern," ujar SBY.
Simak: Presiden Jokowi: Saya Tidak Akan Membiarkan KPK Dilemahkan
Sebelumnya, juru bicara KPK Febri Diansyah mengatakan bahwa sejak 2016 KPK telah melakukan pematangan kajian pencegahan korupsi dan penguatan parpol dengan fokus pada peningkatan pendanaan politik dan pembangunan integritas parpol. Pada 2017, masih menurut Febri, KPK fokus pada proses pencegahan korupsi di dalam partai politik melalui pengaturan dan penegakan kode etik, penataan sistem rekrutmen politik, dan akuntabilitas pengelolaan dana keuangan partai politik.
Partai Demokrat adalah satu dari enam partai yang ditemui KPK terkait upaya membangun integritas partai politik ini. Sebelumnya, KPK telah menemui Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura), Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), dan Partai Nasional Demokrat (NasDem).
BUDIARTI UTAMI PUTRI