TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyampaikan bahwa pemerintah Indonesia tidak akan merespon krisis kemanusiaan terhadap etnis Rohingya di Rakhine State, Myanmar, secara politik saja. Ia mengatakan, Indonesia akan memberikan bantuan secara menyeluruh, dari hulu hingga hilir.
"Pesan politik kami sampaikan, tetapi kami memilih untuk melakukan sesuatu yang konkrit dan dapat dirasakan manfaatnya bagi orang orang yang mengalaminya yaitu grass root," ujar Retno saat memberikan keterangan pers di Kantor Kementerian Luar Negeri, Ahad, 3 September 2017.
Baca : Erdogan : Dunia Buta dan Tuli Atas Penderitaan Rohingya
Di sisi hulu atau secara politik, Retno menyampaikan bahwa Indonesia akan mengupayakan solusi lewat pertemuan dengan otoritas Myanmar. Harapannya, lewat pertemuan itu Indonesia bisa menyampaikan kekhawatirannya, solusi, serta menanyakan apa yang akan dilakukan Myanmar.
Otoritas Myanmar sendiri sudah memberikan lampu hijau untuk pertemuan itu. Retno mengatakan dirinya akan bertolak ke Myanmar sore ini. "Doakan agar pertemuan ini bisa berjalan lancar. Situasi sangat dinamis, semoga tidak ada perubahan," kata dia.
Baca : Bangladesh Buka Pintu, Turki Janji Bayar Biaya Penampungan Rohingya
Sementara itu, di sisi hilir, Retno mengatakan bahwa ada lebih banyak hal lagi yang bisa dilakukan. Salah satunya adalah mengontak pemerintah Bangladesh dan memberikan bantuan untuk menangani arus pengungsi dari Rakhine State.
Bangladesh menjadi lokasi pengungsian etnis Rohingya karena lokasinya yang berdekatan dengan Rakhine State. Negara di Asia Tengah itu pasti membutuhkan bantuan agar arus pengungsi tetap terkendali dan bisa diatur.
"Saya sampaikan bahwa Presiden Joko Widodo sangat concern akan situasi yang terjadi dan menanyakan bantuan apa yang bisa diberikan ke Bangladesh. Saya sedang melihat kemungkinan apakah saya bisa berkunjung ke Bangladesh," ujar Retno.
Selain itu, menurut Retno, Indonesia juga bisa memberikan bantuan dalam hal keberlangsungan hidup, edukasi, dan kesehatan. Hal itu sesuai dengan rekomendasi yang telah diberikan oleh Kofi Annan Foundation. "Kami bicara dan melakukannya sehingga korban bisa betul betul ditolong. Kita kan bicara krisis kemanusiaan, berarti manusia yang harus ditolong. Karena itu, fokus utama adalah menangani krisis kemanusiaan di hulu dan hilir," ujar Retno.
ISTMAN MP