TEMPO.CO, Jakarta - Terkait kasus OTT Direktur Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan Antonius Tonny Budiono oleh KPK, Presiden Joko Widodo atau Jokowi menegaskan perbaikan sistem adalah salah satu kunci mencegah terjadinya korupsi.
Tonny Budino pekan lalu ditangkap penyidik KPK karena diduga menerima suap dari Adiputra Kurniawan, Komisaris PT Adhiguna Keruktama. Suap diberikan terkait dengan pengerjaan pengerukan Pelabuhan Tanjung Mas, Semarang.
“Berkali - kali saya sampaikan perbaiki sistem, perbaiki sistem,” kata Jokowi, di Silang Monas, Jakarta Pusat, Ahad 27 Agustus 2017, di acara pameran foto “Di darat, Laut dan Udara Infrastruktur Kita Bangun”.
Baca :
Jokowi Bicara Soal Tonny Budiono Sambil Kepalkan Tangan
Jokowi Duga Ada 2 Penyebab Pernikahan Jusuf Kalla Langgeng
Menurut Jokowi, selain secara sistemik, korupsi juga diakibatkan oleh integritas dan moralitas pejabat pemerintahan yang buruk. “Tetapi ini juga terkait dengan integritas, moralitas dari pejabat - pejabat kita,” kata dia.
Jokowi menyatakan dirinya sangat kecewa dengan adanya kasus korupsi Dirjen Hubla tersebut. Ia berpesan kepada para pejabat pemerintahan lain agar tidak melakukan hal yang sama.
“Sangat mengecewakan, sangat mengecewakan dan ini perlu saya ingatkan kepada seluruh pejabat agar tidak melakukan itu lagi,” kata Jokowi.
Simak juga : KPK Sita Keris, Tombak dan Akik Tonny Budiono, Diduga Gratifikasi
Menurut Jokowi, operasi tangkap tangan KPK bukanlah hal yang baru. Ia mengatakan, sudah banyak pejabat pemerintahan yang terlibat dalam operasi tangkap tangan terkait tindakan korupsi.
“Sudah berapa sih yang sudah ditangkap, baik di OTT KPK, maupun saber pungli, kan sudah bukan puluhan, sudah ratusan atau mungkin ribuan. Sangat mengecewakan,” tutur Jokowi lagi.
ALFAN HILMI