TEMPO.CO, Jakarta -Gagasan Presiden Jokowi untuk mengenakan busana tradisional pada Upacara Perayaan Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke 72 tahun di Istana pada pekan lalu disambut meriah. Perancang busana Amy Atmanto menilai ada pesan khusus di balik gagasan Presiden itu. Tak hanya Presiden yang tampil menarik, tapi juga para mantan Presiden dan para menteri di kabinetnya.
"Busana yang dikenakan Pesiden Jokowi dan Ibu Iriana sangat terkonsep matang, Dan ada makna khusus yaitu maksud dan tujuan yang ingin disampaikan," kata Amy Atmanto pada Minggu, 20 Agustus 2017 di Jakarta.
Menurut Amy, dari tampilan Presiden Jokowi, terlihat pesan sederhana namun berwibawa. Misalnya saja saat Presiden Jokowi mengenakan busana Bugis di DPR berupa jas tutup yang disebut juga baju bela dada.
Juga saat Upacara di Istana yang mengenakan busana adat Banjar dari Kalimantan Selatan dengan tenun pagatan dari desa Tanah Bumbu, terlihat dari pilihan model yang dikenakan Jokowi sangat simpel.
"Tidak terlalu mencolok warnanya, simpel tanpa aksesoris berlebih terlihat senantiasa menghadirkan warna merah putih dalam pilihannya sebagai lambang kebesaran Indonesia," ujar Amy panjang lebar.
Hal ini, kata Amy Atmanto, merupakan gambaran begitu terencananya Jokowi dalam mengonsep sesuatu, pun tidak lepas terhadap apa yang dikenakannya.
BACA: Gaya Paspampres Jokowi Berpakaian Adat Dari Aceh ...
"Jadi gak cuma sekedar mengenakan pakai pakaian daerah, tetapi ada maksud dan tujuan yang ingin beliau sampaikan termasuk dari yang dikenakan."
Sementara busana Ibu Negara Iriana, menurut Amy, lebih menampilkan kesederhanaan dan keanggunan seorang ibu. Saat mengenakan busana Bali di DPR pun beliau tampil dengan selendang ikat pinggang atau bulang pasang berwarna prada merah putih yang memiliki makna filosofi dalam adat bali agar wanita dapat mengendalikan tingkah lakunya dari segala keburukan.
BACA: Jokowi Ingin Pertemuan Antartokoh Bangsa Jadi Tradisi 17 Agustus
Melalui busana terkonsep matang yang dikenakan Presiden dan ibu negara, Amy mengatakan, "Sangat jelas menggambarkan bahwa Presiden dan Ibu ingin menunjukan kebhinekaan indonesia yang tetap bersatu dalam naungan NKRI beserta nilai makna yang terkandung di dalamnya," ujar Amy.
HADRIANI P.