TEMPO.CO, Kendari - Wakatobi dan Baubau disinyalir menjadi salah satu jalur masuk barang ilegal ke Sulawesi Tenggara dan sekitarnya.
Hal tersebut diungkapkan Pasintel TNI Angkatan Laut (Lanal) Kendari Mayor Laut Purnomo Adi. Dia menyatakan dua jalur kepulauan tersebut merupakan jalur yang dipilih pengedar untuk memasukkan barang-barang ilegal, seperti rokok dan minuman keras.
Baca juga:
Bea Cukai Samarinda Musnahkan Barang Ilegal Bernilai Miliaran Rupiah
"Kemungkinan melalui laut Banda dari Filipina dan Timor Leste, lalu masuk ke Wakatobi dan Baubau. Yang dulunya di daerah barat itu masuknya dari Malaysia dan Singapura, sekarang berubah belok ke Timor Leste," katanya kepada Tempo, Selasa, 15 Agustus 2017.
Sebab, dia melanjutkan, pengawasan di daerah perairan Indonesia bagian barat telah mendapat penjagaan sangat ketat oleh TNI AL. Sehingga para pemasok barang-barang ilegal tersebut memilih masuk melalui jalur timur, yakni di wilayah perairan Laut Banda.
Baca pula:
Bea Cukai Musnahkan Miras dan Rokok Ilegal Senilai Rp 5,5 Miliar
Untuk menekan masalah peredaran barang ilegal, pihaknya bekerja sama dengan Bea Cukai dan stakeholder terkait membangun pos-pos pengamanan di Kabupaten Wakatobi dan Kota Baubau.
"Jadi untuk penanganan rokok dan minuman keras ilegal, kita di timur ini memang betul-betul kerja keras. Sebab, di barat juga sudah di sekat-sekat tidak bisa masuk lagi sehingga mereka beralih ke timur, utamanya melalui Laut Banda," ujarnya.
Purnomo mengatakan, selain menjadi tanggung jawab pihak terkait, peran masyarakat sangat membantu menekan masuk dan beredarnya barang ilegal di Sulawesi Utara.
ROSNIAWANTY FIKRI