TEMPO.CO, Mataram - Badan Pusat Statistik Nusa Tenggara Barat (BPS NTB) merilis Indeks Kebahagiaan NTB Tahun 2017. Berdasarkan hasil Survei Pengukuran Tingkat Kebahagiaan (SPTK) sebesar 70,70 pada skala 0-100.
Menurut Kepala BPS NTB Endang Triwahyuningsih, Indeks Kebahagiaan NTB tahun 2017 merupakan indeks komposit yang disusun oleh tiga dimensi, yaitu kepuasan hidup (Life Satisfaction), perasaan (Affect), dan makna hidup (Eudaimonia). ‘’Kontribusi masing-masing dimensi terhadap Indeks Kebahagiaan NTB adalah Kepuasan Hidup 34,80 persen, Perasaan (Affect) 31,18 persen, dan Makna Hidup (Eudaimonia) 34,02 persen,’’ katanya, Selasa 15 Agustus 2017.
Baca juga:
Warga 24 Provinsi Ini Punya Tingkat Kebahagiaan di Atas Rata-rata
Nilai indeks masing-masing dimensi Indeks Kebahagiaan adalah sebagai berikut: yaitu: (1) Indeks Dimensi Kepuasan Hidup sebesar 71,59; (2) Indeks Dimensi Perasaan (Affect) sebesar 67,50; dan (3) Indeks Dimensi Makna Hidup (Eudaimonia) sebesar 72,72. Seluruh indeks dimensi diukur pada skala 0-100.
Indeks Kebahagiaan NTB merupakan indeks komposit yang dihitung secara tertimbang menggunakan dimensi dan indikator dengan skala 0-100. Semakin tinggi nilai indeks menunjukkan tingkat kehidupan penduduk yang semakin bahagia. ‘’Sebaliknya, semakin rendah nilai indeks maka semakin merasa tidak bahagia,’’ ujarnya.
Baca pula:
Survei BPS: Melajang Adalah Saat Paling Bahagia
Metode pengukuran Indeks Kebahagiaan tahun 2017 mengalami perubahan, karena terdapat penambahan cakupan indeks dibandingkan tahun 2014. Pada tahun 2014, Indeks Kebahagiaan hanya menggunakan Dimensi Kepuasan Hidup. Sedangkan pada tahun 2017, ditambahkan Dimensi Perasaan (Affect) dan Dimensi Makna Hidup (Eudaimonia). Perubahan lainnya, pada tahun 2017, Dimensi Kepuasan Hidup terbagi menjadi 2 (dua) subdimensi yaitu Subdimensi Kepuasan Hidup Personal dan Subdimensi Kepuasan Hidup Sosial.
Indeks Kebahagiaan NTB tahun 2017 yang dihitung dengan menggunakan Metode 2014, lebih tinggi dibanding tahun 2014. Pada tahun 2017 sebesar 70,64 sedangkan pada tahun 2014 sebesar 69,28. ‘’Dengan demikian, telah terjadi peningkatan indeks sebesar 1,36 poin,’’ ujarnya.
Berdasarkan survei BPS tersebut, indeks indikator tertinggi adalah keharmonisan keluarga 81,74 yang merupakan Subdimensi Kepuasan Hidup Sosial. Sementara indeks indikator terendah adalah Pendidikan dan Keterampilan 58,88 yang merupakan Subdimensi Kepuasan Hidup Personal. Namun demikian, masih terdapat beberapa indikator lain yang memiliki indeks dibawah 70 yaitu Pekerjaan/Usaha/Kegiatan Utama, Pendapatan Rumah Tangga, Rumah dan Fasilitas Rumah, Perasaan Tidak Khawatir/Cemas, Perasaan Tidak Tertekan, Pengembangan Diri.
SUPRIYANTHO KHAFID