Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tokoh 17 Agustus: Save Yourselves, Penyelamat Manusia  

Editor

Juli Hantoro

image-gnews
Bersama para relawan konseling Save Yourselves, Indri harus pandai membuat orang yang akan bunuh diri menjauhi lokasi yang akan dijadikannya tempat untuk menghabisi nyawanya sendiri. TEMPO/Nurdiansah
Bersama para relawan konseling Save Yourselves, Indri harus pandai membuat orang yang akan bunuh diri menjauhi lokasi yang akan dijadikannya tempat untuk menghabisi nyawanya sendiri. TEMPO/Nurdiansah
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Redaksi Tempo.co memilih Save Yourselves, komunitas konseling kesehatan mental yang diampu anak-anak muda ini dalam edisi khusus Hari Kemerdekaan 17 Agustus 2017 bertema Generasi Inspiratif. Save Yourselves menjadi inspirasi karena gerakan sosial memakai Internet ini telah menyelamatkan banyak orang dari bunuh diri.

Menurut Indri Mahadiraka Rumamby, CEO Save Yourselves, pada dasarnya organisasi yang didirikannya akhir tahun lalu sebagai bisnis sosial. Meski saat ini baru meretas lewat platform online, Indri ingin agar bisnis sosial yang dikelola bersama adiknya Riva Respati bisa berkembang lebih luas. “Kami inginnya kelak juga bisa menjangkau lebih banyak orang bukan hanya lewat online,” kata Indri, saat ditemui di Jakarta pada Senin, 7 Agustus 2017.

Save Yourselves sudah melewati dua kali kompetisi dalam ajang usaha rintisan. Yang pertama adalah kompetisi Google Startup Weekend. Platform online ini dinilai layak untuk diteruskan menjadi bisnis sosial dan memenangi kompetisi membuat startup dalam waktu singkat tersebut.

Baca juga: Edisi Khusus 17 Agustus: Orang Muda Inspiratif

Kompetisi kedua adalah Echelon Asia Summit 2017.  Di sini, Save Yourselves juga berada di peringkat atas. “Basically, Save Yourselves adalah social enterprises, jadi dia adalah bisnis yang borfokus pada dampak sosial,” kata Indri.




Indri mengatakan untuk saat ini mereka belum mengambil keuntungan dari bisnis ini. Indri berencana tetap membayar para psikolog yang bergabung dengan Save Yourselves dan memberikan konseling kepada mereka yang mengadu. “Tapi kami enggak akan memeras orang yang sedang butuh bantuan,” kata perempuan 24 tahun ini.

Save Yourselves kini memiliki jejaring yang sangat luas. Jumlah pengikut mereka di semua jejaring online dan media sosial menurut Indri mencapai angka 8.000 akun. “Selain Line, kami juga aktif di Facebook, Instagram dan lainnya,” ujar dia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Meski layanan yang mereka jalankan belum menginjak setahun, namun respon terhadap kehadiran Save Yourselves di dunia maya sangat positif. Indri mengatakan ini memicu dia dan timnya untuk terus belajar dan memperbaiki layanannya.

Indri mengatakan sebenarnya mereka ingin pindah dari aplikasi Line. Mereka pun membuat web yang berisi pelbagai informasi kesehatan mental. Di www.saveyourselves.org itu juga ia akan menyediakan fasilitas mengobrol yang terhubung dengan para psikolog.

Sesi  offline juga bakal digelar lebih sering. Indri masih fokus mencari modal untuk mengembangkan usaha rintisannya ini sehingga lebih menjangkau banyak orang agar makin banyak nyawa tak melayang sia-sia.

Menurut Indri, urusan kesehatan mental harus menjadi tanggung jawab negara. Komunitas-komunitas seperti Save Yourselves terlalu kecil untuk mencegah pertumbuhan angka bunuh diri yang makin naik. Pada 2014, ada 50.000 orang meninggal karena bunuh diri, hampir sama dengan angka di Jepang. “Kami punya banyak rencana untuk mencegah orang bunuh diri,” kata dia.

Adapun Riva yang menjadi Chief of Operations di Save Yourselves berharap platform yang mereka buat ini bisa terus membantu banyak orang, memberikan edukasi betapa pentingnya kesehatan mental. "Kami juga ingin agar stigma buruk tentang kesehatan mental bisa dihilangkan dalam tahun-tahun yang akan datang agar masyarakat Indonesia sehat secara sosial, fisik dan mental," ujarnya.

JULI HANTORO

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Gerakan Makan Berkah Bantu Pasien Covid-19 yang Harus Isoman di Tangsel

14 Agustus 2021

Relawan Gerakan Makan Berkah saat membagikan makanan siap saji kepada masyarakat yang sedang isolasi mandiri diwilayah Ciputat Timur, Sabtu 14 Agustus 2021. Tempo/Muhammad Kurnianto
Gerakan Makan Berkah Bantu Pasien Covid-19 yang Harus Isoman di Tangsel

gerakan Makkah sudah memiliki empat dapur di Tangerang Selatan untuk membagikan makanan gratis setiap hari bagi pasien Covid-19 yang sedang isoman.


Usai Upacara, Sri Mulyani Ikut Flash Mob dengan Pegawai Kemenkeu

17 Agustus 2019

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati selepas menjadi Pembina Upacara Hari Kemerdekaan RI ke-74 di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Sabtu, 17 Agustus 2019. Tempo/Caesar Akbar
Usai Upacara, Sri Mulyani Ikut Flash Mob dengan Pegawai Kemenkeu

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati ikut menari dalam flash mob yang diinisiasi oleh sejumlah pegawai Kementerian Keuangan.


Tokoh 17 Agustus: Kantong Pekerja Lepas Ryan Gondokusumo

21 Agustus 2017

Pendiri Sribulancer, Ryan Gondokusumo, saat ditemui Tempo di kantornya, kawasan Gandaria, Jakarta, 9 Agustus 2017. TEMPO/Nurdiansah
Tokoh 17 Agustus: Kantong Pekerja Lepas Ryan Gondokusumo

Ryan Gondokusumo berhasil mengembangkan situs penyedia jasa desain menjadi platform yang mewadahi ribuan pekerja lepas dalam waktu tiga tahun.


Tokoh 17 Agustus: Prasetyo Andy Mewujudkan Konsep Smart City

21 Agustus 2017

Head of IT Development Jakarta Smart City Prasetyo Andy Wicaksono. TEMPO/Imam Sukamto
Tokoh 17 Agustus: Prasetyo Andy Mewujudkan Konsep Smart City

Prasetyo Andy Wicaksono menerapkan aplikasi digital Qlue Jakarta Smart City untuk memecahkan masalah perkotaan.


Tokoh 17 Agustus: Firdaus Putra Aditama dan Koperasi Modern

20 Agustus 2017

Firdaus Putra Aditama. dok. pribadi
Tokoh 17 Agustus: Firdaus Putra Aditama dan Koperasi Modern

Tokoh 17 Agustus Koran Tempo salah satunya adalah Firdaus Putra Aditama, 32 tahun.


Tokoh 17 Agustus: Sulfahri, Kepincut Listrik Alga

20 Agustus 2017

Dokter Universitas Hasanuddin, Sulfahri (28) saat berada di antara  Ganggang (Alga) untuk bahan penilitian Alga menjadi Biotethanol dan biodisel di Universitas Hasanuddin, Makassar, Sulawesi Selatan, 14 Agustus 2017. TEMPO/Iqbal Lubis
Tokoh 17 Agustus: Sulfahri, Kepincut Listrik Alga

Sulfahri, 28 tahun, terpilih menjadi tokoh 17 Agustus Koran Tempo.


Tokoh 17 Agustus: Ricky Elson, Setrum Murah untuk Rakyat

20 Agustus 2017

Ilmuwan Ricky Elson. TEMPO/Dhemas Reviyanto
Tokoh 17 Agustus: Ricky Elson, Setrum Murah untuk Rakyat

Ricky Elson, adalah salah satu tokoh edisi khusus Tempo Hari
Kemerdekaan 17 Agustus 2017.


Tokoh 17 Agustus, Mizan Bustanul Pembuat Kurikulum Anti Bencana

20 Agustus 2017

Mizan Bustanul Fuady Bisri, saat survey pasca gempa Nepal 2015 di di Gorkha, Nepal, 25 April 2017. dok. pribadi
Tokoh 17 Agustus, Mizan Bustanul Pembuat Kurikulum Anti Bencana

Dalam memperingati hari proklamasi 17 Agustus, redaksi Tempo
menampilkan tokoh edisi khusus. Salah satunya adalah Mizan
Bustranul Fuady Bisri.


Tokoh 17 Agustus: Ratih Pangestuti, Mengail Obat dari Lautan

19 Agustus 2017

Ratih Pangestuti di laboratorium Pusat Penelitian Oseanografi  LIPI, Jakarta, 14 Agustus 2017. Bioaktif peptida kuda laut mampu menurunkan peradangan pada mikroglia dan menghambat kematian sel saraf cholinergic. TEMPO/ Nita Dian
Tokoh 17 Agustus: Ratih Pangestuti, Mengail Obat dari Lautan

Ratih pangestuti, tokoh 17 Agustus di bidang kesehatan pilihan Koran Tempo, meneliti biota laut untuk mencari bahan baku obat.


Tokoh 17 Agustus: Solusi Gamal Albinsaid Mengatasi Biaya Medis

19 Agustus 2017

Chief Executive Officer (CEO) Indonesia Medika, Gamal Albinsaid, di Jakarta, 22 Maret 2016. TEMPO/Frannoto
Tokoh 17 Agustus: Solusi Gamal Albinsaid Mengatasi Biaya Medis

Melalui asuransi sampah, Gamal Albinsaid, tokoh 17 Agustus pilihan Koran tempo, membantu pelayanan kesehatan sekaligus menjaga kebersihan lingkungan.