TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Hukum dan HAM menggelar lomba lukis massal di halaman Kementerian Hukum dan HAM, Ahad, 13 Agustus 2017. Lomba digelar dalam rangka memperingati hari ulang tahun kemerdekaan Indonesia ke-72.
Lomba lukis masal yang dilaksanakan di sepanjang trotoar depan Gedung Kementerian Hukum dan HAM ini diikuti oleh pelajar, pelukis pasar, dan umum. Sebanyak 140 pelajar dan 320 peserta umum berjejer di depan kanvas panjang yang disediakan panitia.
Baca juga:
Satgas Saber Pungli Rilis 7 Kementerian Paling Bermasalah
"Lomba ini pertama kali kami buat di pinggir jalan dan dilaksanakan serentak di 33 kakanwil seluruh Indonesia," kata Inspektur Jenderal Kementerian Hukum dan HAM Aidir Amin Daud di halaman Kementerian Hukum dan HAM, Ahad, 13 Agustus 2017.
Aidir mengatakan ada dua kategori yang bisa mengikuti lomba ini, yakni anak sekolah dasar berusia 7-12 tahun dan masyarakat umum dengan tidak ada batasan usia. "Karya-karya terbaik akan kami pamerkan di Aula Kementerian Hukum dan HAM selama sebulan," kata dia.
Selain mendapat kesempatan karya dipamerkan di Aula Kementerian Hukum dan HAM, pemenang lomba lukis masal ini juga bakal pulang membawa hadiah. Untuk kategori umum, hadiahnya adalah Rp 10 juta untuk juara 1, Rp 5 juta untuk juara 2, dan Rp 2 juta untuk juara 3. Sementara kategori anak SD akan mendapat hadiah menarik.
Menurut Aidir, ide lomba lukis masal ini berasal dari Sekretaris Jenderal Kementerian Hukum dan HAM. Ia mengatakan lomba in bertujuan untuk menyalurkan bakat-bakat seni yang dimiliki anak bangsa. "Kami ingin menyalurkan bakat yang baik," ujarnya.
Selain lomba lukis masal, Ada sejumlah kegiatan lain yang digelar Kementerian Hukum dan HAM dalam memeriahkan Hari ulang tahun kemerdekaan Indonesia ke-72 ini. Di antaranya adalah lomba design batik, lomba cipta lagu nasional, lomba kebersihan dan kesehatan di seluruh unit kantor, sepeda hias, serta gerak jalan.
Tak hanya itu, Kementerian Hukum dan HAM juga menggelar lomba untuk para warga binaan lembaga permasyarakatan. Di antaranya menyanyikan lagu daerah asal warga binaan dan lomba mengaji. "Supaya mereka tidak melakukan hal yang lainnya," ujar Aidir.
MAYA AYU PUSPITASARI