TEMPO.CO, Jember - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengunjungi beberapa pesantren di Jember, Sabtu, 12 Agustus 2017. Pesantren pertama yang dia kunjungi pada Sabtu sore ini adalah Pesantren Nurul Islam Jember.
Berdasarkan pantauan Tempo, yang berada Desa Antirogo, Kecamatan Sumbersari, Jokowi tiba di Pesantren Nuris sekitar pukul 15.25 WIB. Tampak Juru Bicara Kepresidenan Johan Budi ikut mendampingi kunjungan Presiden Jokowi. Pengasuh Pondok Pesantren Nuris, KH Muhidin Abdussomad, menyambut kedatangan Jokowi.
Baca: Bukan Mensos, Najwa Shihab Sebut Proyeknya dengan Jokowi
Begitu datang Jokowi langsung masuk ke rumah Kiai Muhiddin. Tak lama beramah tamah di rumah Kiai Muhiddin, Jokowi kemudian memasuki kawasan Pesantren Nuris untuk melakukan peletakan batu pertama pembangunan masjid dan asrama putri. Setelah melakukan peletakan batu pertama, Jokowi langsung menemui ratusan santri putra dan putri di masjid, yang berada di dalam kawasan pondok.
Baca: Jokowi Ganti Batik dengan Kaos untuk Nonton We The Fest
Kebiasaan memberikan kuis dan bagi-bagi sepeda yang dilakukan ketika melakukan kunjungan ke daerah saat bertemu dengan anak-anak juga dilakukan Jokowi, Sabtu sore ini ketika berkunjung ke Pesantren Nuris. Tiga buah sepeda dia bagikan kepada dua anak yang bisa menyebutkan tujuh suku dan tujuh pulau di Indonesia. Sebuah sepeda lainnya diberikan kepada seorang santri putri yang membaca puisi di hadapan Jokowi.
Di Pesantren Nuris, Jokowi juga berbagi buku dan kaus. Ratusan santri berebut buku dan kaus yang dibagi-bagikan Jokowi. Ditemui usai menyambut Presiden Jokowi, Kiai Muhiddin mengatakan tidak ada pembicaraan khusus antara dia dengan Jokowi. "Presiden hanya memberikan motivasi kepada forum pesantren. Beliau juga berpesan untuk ikut menjaga keutuhan NKRI," kata Kiai Muhiddin.
Muhiddin juga mengatakan kedatangan Jokowi ke Pesantren Nuris adalah kali kedua. Sebelumnya, kunjungan yang dilakukan Jokowi ke Pesantren Nuris saat kampanye Pemilihan Presiden pada 2014. "Kampanye se-Tapal Kuda ditempatkan di pesantren," kata Muhiddin.
DAVID PRIYASIDHARTA