TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional (BPN) Jawa Barat Sri Mudjitono mengatakan, Kementerian Perhubungan akan memulai persiapan pembebasan lahan untuk proyek Pelabuhan Patimban di Subang. “Sebetulnya untuk Patimban itu sejak bulan Mei (2017) sudah turun Penlok (Penetapan Lokasi), tapi belum dikirimkan pada kita. Bagaimana kita mau melaksanakan pembebasan lahan,” kata dia di Bandung, Kamis, 10 Agustus 2017.
Sri mengatakan, Penlok Pelabuhan Patimban yang diterbitkan gubernur tersebut, rencananya baru besok, Jumat, 11 Agustus 2017 akan diserahkan Kementerian Perhubungan pada lembaganya. Biasanya, dua hari setelah Penlok terbit, proses persiapan pembebasan lahan untuk proyek pemerintah sudah bisa dikerjakan. “Idealnya, dua hari setelah itu (Penlok terbit), bisa langsung,” kata dia.
Baca juga: Lahan Bakal Pelabuhan Patimban Subang Rampung Didata
Dia tidak tahu alasan Kementerian Perhubungan tak kunjung menyerahkan dokumen Penlok untuk memulai proses persiapan pembebebasan lahan. “Kendalanya bukan di Kanwil (BPN) tapi di Perhubungan,” kata Sri.
Sri mengatakan, sebelum memulai pesiapan pembebasan lahan proyek Pelabuhan Patimban, dokumen Penlok sebagai dasar pembebasan lahan tersebut dimintanya untuk dipresentasikan dulu. “Sudah layak atau belum,” kata dia. “Sepanjang sudah di Penlok, berarti masyarakat yang terkena itu sudah oke. Saya tinggal bayar sebetulnya.”
Dia berharap dana pembebasan lahan untuk proyek itu sudah siap. “Dananya harus ada. Jangan sampai sudah kerja keras, dananya enggak ada, enggak jadi,” kata Sri.
Kepala Dinas Perhubungan Jawa Barat Dedi Taufik membenarkan, besok Satker proyek Pelabuhan Patimban akan bertemu dengan pihak BPN untuk membahas persiapan pembebasan lahan. “Besok Satker Patimban di undang oleh BPN untuk membahas rencana pembebasan lahan,” kata dia.
Dedi mengatakan, pelaksanaan pembebasan lahan Pelabuhan Patimban akan bergantung kesiapan anggarannya. “Pembebasan lahan nanti melihat alokasi anggarannya. Tapi persiapan harus dimulai dari sekarang,” kata dia.
AHMAD FIKRI