TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumpolo menyampaikan ucapan belasungkawa atas meninggalnya mantan Gubernur Jawa Timur, Basofi Sudirman. Menurut Tjahhjo, Basofi adalah sosok yang hangat dan dekat dengan anak muda.
Basofi meninggal di Rumah Sakit Medistra, Jakarta, pada Senin, 7 Agustus 2017, pukul 11.00. Ia telah menjalani perawatan intensif selama dua bulan terakhir di beberapa rumah sakit akibat menderita kanker darah atau leukimia.
Baca: Kisah Basofi Sudirman Dijebak jadi Penyanyi Dangdut
Tjahjo mengaku sangat mengenal Basofi sebagai figur TNI, birokrat, dan politikus yang merakyat. "Saya dekat dengan beliau. Saat saya menjadi Sekjen dan Ketua KNPI dan beliau bertugas di Jakarta, kami sering komunikasi, diskusi, dan beliau sosok yang hangat, dekat dengan anak muda," ujarnya melalui pesan singkat yang dibagikan kepada wartawan, Senin, 7 Agustus 2017.
"Kita mendoakan semoga almarhum diterima di sisi Tuhan Yang Maha Esa, sesuai amal baktinya. Selamat jalan Pak Basofi, sosok sapta marga yang pancasilais yang nasionalis dan religius," Tjahjo menambahkan.
Basofi yang juga pernah menjabat sebagai wakil Gubernur Jakarta tahun 1987-1992, sempat dirawat intensif selama satu minggu di Rumah Sakit Abdi Waluyo, Jakarta. Ia juga mendapat pengobatan di salah satu rumah sakit swasta di Singapura. Tapi kondisi kesehatan pria kelahiran Bojonegoro, Jawa Timur, 20 Desember 1940, tersebut tak membaik hingga kemudian meninggal.
Baca: Gus Ipul: Basofi Sudirman Dikenal dengan Gerakan Kembali ke Desa
Jenazah Basofi Sudirman disemayamkan di rumah duka di kompleks IAPCO, Kemang Timur, Jakarta Selatan. Dia dimakamkan di taman makam San Diego Hills, Karawang, hari ini, 8 Agustus 2017.
Basofi Sudirman merintis karier yang panjang di bidang militer hingga menjadi jenderal bintang dua Angkatan Darat atau mayor jenderal sebelum terjun ke bidang politik melalui Partai Golkad. Dia juga dikenal sebagai musikus setelah merilis sebuah album musik beraliran dangdut yang salah satu judul lagunya bertajuk Tidak Semua Laki-laki.
SALAMA PICALOUHATA | KEMENDAGRI