TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Soeharto pernah memberi komentar tentang terjunnya Wakil Gubernur DKI Basofi Sudirman sebagai penyanyi dangdut. "Rakyatmu suka dangdut, pemudamu juga suka dangdut. Jadi, ya, pantas saja kalau kamu juga nyanyi dangdut," begitu komentar Pak Harto seperti ditirukan sendiri oleh Basofi seperti dimuat dalam Pokok dan Tokoh Majalah Tempo, 22 September 1992.
Sejak itu, Basofi Sudirman merasa lega. Ia merasa, Presiden Soeharto tak melarangnya sebagai penyanyi dangdut. Soalnya, saat itu kehadiran Basofi sebagai penyanyi banyak mengundang komentar. Maklum, saat itu ia pejabat publik. Dan, belum ada sejarahnya pimpinan daerah berprofesi pula sebagai penyanyi dangdut.
Baca juga:
Basofi Sudirman dan Sosok 'Tidak Semua Laki-laki'
Mantan Gubernur Jawa Timur Basofi Sudirman Meninggal
Ia sering dituding dengan nada melecehkan: "Eh, itu kan penyanyi dangdut!" Ayahnya, Letnan Jenderal (Purn) Soedirman, bekas Pangdam Sriwijaya, pernah pula tak menyetujui anaknya menjadi penyanyi dangdut. Setelah dijelaskan maksud dan tujuannya berdangdut, akhirnya ayahnya tak keberatan. "Ya, mereka kan hanya melihat dari satu sisi. Pejabat kok rekaman. Ya, kan? Padahal, terciptanya album itu dengan seribu tujuan," kata Basofi Sudirman, saat itu.
Dan, hari ini, Senin 3 Agustus 2017, Basofi Sudirman mantan Gubernur Jawa Timur sekaligus penyanyi yang populer dengan lagu andalan Tidak Semua-laki itu tutup usia di RS Medistra, Jakarta dan rencana akan dimakamkan di Sandiego Hills, Kerawang, Jawa Barat, esok.
S. DIAN ANDRYANTO I TEMPO