TEMPO.CO, Denpasar - Presiden Joko Widodo alias Jokowi mengatakan lanskap politik dan ekonomi di masa mendatang akan dipengaruhi Generasi Y. Karena itu, kondisi tersebut harus diantisipasi sejak saat ini.
"Perlu saya ingatkan bahwa 5-10 tahun yang akan datang, Generasi Y akan mempengaruhi pasar, akan mempengaruhi lanskap politik dan ekonomi kita. Akan terjadi perubahan yang sangat besar," kata Jokowi saat membuka Rapat Pimpinan Nasional Partai Hanura di Hotel The Stones, Kuta, Bali, Jumat, 4 Agustus 2017. Generasi Y adalah anak-anak yang lahir awal 1980 hingga awal 2000.
Baca juga: Cerita Jokowi Tiba-tiba Masuk Mal Ketika Tiba di Bali
Menurut Jokowi, perubahan global betul-betul sudah nyata. Ini ditandai dengan kebiasaan Generasi Y dalam kehidupan sehari-hari. Mereka nantinya sudah tidak lagi membaca koran atau melihat TV. Pegangan mereka, kata Jokowi, hanya satu, yakni gadget atau smartphone.
"Mau lihat berita mereka hanya klik di situ. Ingin film atau TV, mereka hanya klik seperti sekarang, Netflix. Nantinya semua akan mengarah ke sana," ujar Jokowi.
Generasi Y adalah generasi yang dinamis, kreatif, dan penuh dengan inovasi. Jokowi meminta perubahan-perubahan seperti ini harus diantisipasi. "Kita semuanya harus bersiap menghadapi transisi-transisi seperti ini karena merekalah yang nanti mempengaruhi pasar, ekonomi, dan politik," kata Jokowi.
Jokowi mengatakan pembangunan sumber daya manusia menjadi keharusan dalam menghadapi tantangan masa depan. Itu dilakukan untuk mempersiapkan persaingan global. Persiapan itu harus dilakukan secara detail dan baik, tidak lagi linier.
Jokowi mencontohkan pendidikan vokasional atau kejuruan yang dianggapnya monoton dan linier. Sikap tersebut harus berani diubah. Jokowi menyebut pendidikan SMK yang sudah puluhan tahun hanya berisi jurusan bangunan, listrik, dan mesin.
AMIRULLAH SUHADA