TEMPO.CO, BANDUNG -Langkah Deddy Mizwar maju ke Pemilihan Kepala Daerah Jawa Barat semakin dekat. Wakil Gubernur Jawa Barat yang akan maju sebagai calon gubernur itu mengaku telah bertemu Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, juga Presiden Partai Keadilan Sejahtera Sohibul Iman.
Menurut Deddy, pertemuan dengan Prabowo terjadi satu jam sebelum Ketua Umum Gerindra itu bertemu Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY, Ketua Umum Partai Demokrat di Puri Cikeas, 27 Juli 2017 lalu. Kepada Prabowo, Deddy mengaku memastikan peluang dan siapa yang akan mendampinginya. Ada pun pertemuan dengan Presiden PKS digelar beberapa hari setelahnya. Dari pertemuan dengan Sohibul Iman kepadanya, Deddy mengetahui kalau PKS juga sudah bertemu dengan Prabowo. Sohibul ditemani Ketua Dewan Syuro PKS.
BACA: Pilkada Jabar: PKS Usung Deddy Mizwar & Ahmad Syaikhu?
“Kalau kemarin Pak Sohibul Iman bilang 95 persen, setelah saya ketemu dengan Pak Prabowo dan Presien PKS, sudah 99 persen. Sementara dengan Ustadz (Ahmad) Syaikhu. Yang 1 persen bisa berubah,” kata Deddy di Bandung, Kamis, 3 Agustus 2017.
Deddy mengatakan, PKS dan Gerindra sudah sepakat mengusung dirinya dengan Ahmad Syaikhu dalam pemilihan gubernur Jawa Baat 2018. Deklarasi pasangan itu dijanjikan akan dilakukan dalam waktu dekat. “Tunggu saja, tapi bisa saja berubah. Sementara ini 2 partai (PKS-Gerindra), yang penting satu tiket sudah dapat. Selanjutnya membuka komunikasi dengan partai lain, kemungkinan bertambah lagi,” kata dia.
BACA: Pilgub Jawa Barat, Netty Heryawan Ikhlas Gagal Seleksi Cagub PKS
Deddy mengatakan, sementara ini hanya nama Ahmad Syaikhu yang disodorkan. “Ditawarkan (partai). Sudah 99 persen, tapi bisa berubah. Satu persen ini bisa berubah, politik ini soalnya. Tiba-tiba saya pun mungkin gak terpilih. Bisa jadi. Ya kita enjoy aja,” kata dia.
Dia mengaku tidak keberatan dengan nama tokoh manapun yang disodorkan untuk berpasangan dalam pemilihan gubernur Jawa Barat. “Saya gak masalah. Selama, pertama, bisa berkomunikasi dengan baik dengan masyarakat, dengan politisi, karena ini kan masalah politik. Kedua, andaikan tidak bisa membantu, jangan membebani dengan masalahnya. Kalau terbebani dengan masalahnya ya susah juga,” kata Deddy.
BACA: Diam-diam, Gerindra Juga Dekati Aa Gym untuk Pilkada Jabar
Deddy mengatkan, dua kriteria itu yang dimintanya untuk memilihkan pendampingnya. Terutama, soal bebas dari beban masa lalu. “Misalkan ada kasus korupsi. Kasus-kasus yang gitu itu yang jadi beban,” kata dia.
AHMAD FIKRI