INFO NASIONAL - Untuk ketiga kalinya, Kabupaten Tabanan memperoleh penghargaan Adipura. Penghargaan diserahkan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya kepada Bupati Ni Putu Eka Wiryastuti pada Malam Anugerah Lingkungan 2017 di Gedung Manggala Wanabakti, Jakarta Pusat, Rabu, 2 Agustus 2017.
Eka, begitu Bupati Tabanan biasa disapa, mengapresiasi masyarakatnya karena berupaya bersama-sama menjadikan Tabanan yang hijau, bersih, asri, dan nyaman. “Berbagai kegiatan dan inovasi terus dikembangkan daerah ini, seperti pembentukan bank sampah serta bank tanaman. Ke depan, Tabanan ingin membuat lebih banyak taman bermain juga taman kota,” ujarnya.
Baca Juga:
Demi menciptakan wilayah Tabanan yang hijau, saat ini terus digalakkan ruang terbuka hijau di berbagai sudut di Kota Tabanan. Ruang terbuka hijau di Kabupaten Tabanan masih sangat terbatas, namun tiap tahun jumlahnya akan terus ditingkatkan. Selain membuat kota terlihat asri, ruang terbuka hijau sangat dibutuhkan warga sebagai paru-paru kota sehingga kota terlihat indah serta warganya sehat.
Salah satu cara yang dilakukan Tabanan untuk menjaga kebersihan kota dengan membentuk pabrik sampah yang merupakan bantuan dari Jepang. Di pabrik ini, sampah diubah menjadi energi di antaranya mengubah sampah menjadi pupuk organik yang berkualitas dan mengubah sampah menjadi produk yang memiliki nilai ekonomi tinggi, seperti plastik yang dijadikan bermacam-macam kerajinan tangan.
“Tentu saja apa yang ada sekarang masih terdapat kekurangan dan kekurangan ini akan dijadikan bahan evaluasi, perbaikan, juga pemacu agar tahun depan menjadi lebih baik lagi,” ucapnya.
Baca Juga:
Menurut Eka, saat ini yang sedang menjadi perhatian daerahnya adalah penggunaan irigasi persawahan untuk listrik. Untuk percontohan, saat ini sudah tersedia bantuan empat mesin dari Jepang yang akan menghasilkan energi listrik dari irigasi sawah. “Nanti akan menyusul enam mesin lagi sehingga total bantuan tersebut menjadi 10 dan semua mesin ini nantinya mampu menerangi satu desa,”tuturnya.
Eka berharap masyarakat Tabanan lebih aktif turut serta dalam pembangunan. Tanpa mengenal lelah wanita kelahiran Tabanan, 21 Desember 1975, ini terus mengajak dan menyemangati warganya agar mampu berinovasi serta aktif dalam berbagai kegiatan di lingkungan.
Caranya adalah dengan menghidupkan badan usaha milik desa (BUMDes). Hingga saat ini, banyak anak muda maupun ibu-ibu aktif menjadi anggota BUMDes. “Saya ingin kolaborasi bagaimana BUMDes membuat terobosan. Ke depan, cita cita saya adalah ada minimarket yang menerima sampah sebagai alat pembayaran,” ujarnya.
Ia berharap ke depannya setiap BUMDes mampu berinovasi sehingga bisa mengubah mindset masyarakat di desa bahwa sampah bisa diubah menjadi barang bernilai ekonomi. “Karena itu, butuh kaum muda dan ibu-ibu agar mereka menjadi kader sampah. Di beberapa desa, sudah ada arisan sampah,” ucapnya.
Dengan diraihnya penghargaan Adipura kali ini, Eka berharap akan menambah semangat masyarakat maupun pemerintah daerah untuk terus meningkatkan perannya masing-masing dalam masyarakat sehingga Tabanan menjadi lebih baik.