TEMPO.CO, Jakarta – Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi, yang resmi disorongkan Partai Golkar menjadi calon Gubernur Jawa Barat, mengaku masih mencari sosok yang tepat untuk mendampinginya. Ia memiliki syarat siapa calon wakil gubenur yang akan mendampinginya pada kontestasi pemilihan Gubernur Jawa Barat, Juni 2018.
Syarat tersebut, antara lain harus bisa bekerja sama dan keterlibatan aktif dari calon gubernur dan wakil gubernur, dari proses pencalonan hingga mengemban amanah jabatan jika terpilih.
BACA: Nurdin Halid Janjikan Dedi Mulyadi Maju Pilgub Jawa Barat
"Karena itu, yang pertama dia harus memiliki jaringan struktur organisasi kepartaian sampai ke tingkat desa. Kedua, harus memiliki kesamaan pandangan terhadap kepemimpinan di Jawa Barat," ujar Dedi setelah mengikuti pengarahan rapat Badan Pemenangan Pemilu (Bapilu) Partai Golkar di markas pusat partai berlambang pohon beringin, Slipi, Jakarta, Rabu, 2 Agustus 2017.
Kedua sarat tersebut sangat penting dalam membangun kongsi antara calon gubernur dan wakil gubernur dalam praktik koalisi antarpartai. Supaya pemerintah yang dipimpinnya kelak menjadi kuat dan tidak terjadi pecah kongsi di tengah perjalanan.
BACA: Soal Koalisi Pilkada Jabar, Cak Imin: Pilgub Beda dengan Pilpres
Sekretaris Jenderal DPP Partai Golkar Idrus Marham mengaku terus menjalin komunikasi dengan dewan pimpinan pusat partai lain yang akan diajak menjadi mitra koalisi. "Hari ini saya ketemu dengan Hasto (Sekjen PDIP) dengan partai lain juga ketemu, ini guna membangun harmonisasi," ujar Idrus. Sebab, ujarnya, mitra koalisi tidak ingin sekadar calon gubernur dan wakil gubernurnya terpilih.
"Kami tidak menginginkan pasangan kepala dan wakil kepala daerah itu pecah kongsi di tengah masa jabatan," kata Idrus.
NANANG SUTISNA