TEMPO.CO, Jakarta - Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Sumatera Utara kembali erupsi pada Rabu 2 Agustus 2017. Luncuran awan panas letusannya tercatat paling jauh mencapai 4,5 kilometer. Kepala Pusat Vulkanologi Dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Badan Geologi, Kementerian Energi Dan Sumber Daya Mineral, Kasbani mengatakan
Meski masih tergolong aman, warga tetap diminta untuk menjauh dari lereng gunung.
“Luncuran awan panas Gunung Sinabung ini masih ada dalam daerah rekomendasi kita, sekitar 7 kilometer ke arah selatan dan 5 kilometer arah timur. Luncurannya baru 4,5 kilometer, masih dalam radius itu,” kata Kasbani. “Asalkan masyarakat jangan memasuki wilayah itu, artinya harus steril. Masih aman.”
Baca juga:
BNPB: Gunung Sinabung Meletus Beberapa Kali Hari Ini
Erupsi Gunung Sinabung sesekali disertai suara dentuman yang terdengar hingga pos pengamatan gunung api tersebut. Tinggi kolom abu terpantau paling tinggi menjangkau 3 kilometer dihitung dari puncak Gunung Sinabung.
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) merekomendasikan masyarakat tidak memasuki area yang dikategorikan sebagai zona merah atau area berbahaya. Zona merah sendiri berada dalam radius 3 km dari puncak, dan dalam jarak 7 km untuk sektor Selatan-Tenggara, jarak 6 km untuk sektor Tenggara-Timur, serta jarak 4 km untuk sektor Utara-Timur Gunung Sinabung.
Baca pula:
Gunung Sinabung Erupsi 17 Kali, Warga Karo Siaga
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho mengatakan saat ini masih tercatat 7.214 jiwa atau 2.038 kepala keluarga di delapan pos pengungsian. Namun hanya ada 2.863 jiwa yang tinggal di pos pengungsian. Masih banyak warga yang tinggal di tempat lain di luar pos pengungsian.
Gunung Sinabung mengalami erupsi sejak pukul 08.00 WIB pada Rabu, 2 Agustus 2017. Tercatat telah terjadi beberapa kali letusan dan 17 kali awan panas guguran hingga pukul 12.00.
MEIDIKA SRI WARDIANA I SDA